Jakarta –
Delhi merupakan ibu kota paling tercemar di dunia pada tahun 2023. Secara umum, India masuk negara tiga besar terpolusi sedunia. .
Menyitir BBC, Jumat (22/3/2024), India cuma kalah dari Bangladesh dan Pakistan. Peringkat itu dirilis oleh IQAir.
Udara di India telah memburuk sejak 2022. Saat itu, India menjadi negara paling tercemar kedelapan. Polusi udara merupakan masalah serius di beberapa kota di India.
Para ahli mengatakan bahwa industrialisasi yang cepat ditambah dengan lemahnya penegakan hukum lingkungan telah berperan dalam meningkatkan polusi di negara ini.
India telah mengalami banyak pembangunan dalam beberapa dekade terakhir. Tetapi peraturan industri yang buruk membuat pabrik-pabrik tidak mengikuti langkah-langkah pengendalian polusi.
Laporan dari IQAir mengatakan bahwa tingkat rata-rata PM2.5 di India, partikel halus yang dapat menyumbat paru-paru dan menyebabkan sejumlah penyakit, adalah 54,4 mikrogram per meter kubik.
Secara global, udara yang mengandung 12 hingga 15 mikrogram per meter kubik PM2.5 dianggap aman untuk dihirup. Sedangkan udara dengan nilai di atas 35 mikrogram per meter kubik dianggap tidak sehat.
Kualitas udara Delhi lebih buruk daripada kualitas udara India secara keseluruhan dengan kota ini memiliki angka PM2.5 sebesar 92,7 mikrogram per meter kubik.
Delhi berjuang dengan udara yang buruk sepanjang tahun. Dan, udaranya menjadi sangat beracun selama musim dingin.
Hal ini terjadi karena berbagai faktor, termasuk pembakaran sisa-sisa tanaman oleh para petani di negara bagian terdekat, emisi industri dan kendaraan, kecepatan angin yang rendah, dan ledakan petasan selama festival.
Tahun lalu, pemerintah menutup sekolah dan perguruan tinggi selama beberapa hari berturut-turut karena udara beracun. Lalu, Kota Beguserai dan Guwahati menduduki peringkat dua kota paling tercemar di dunia.
Hanya tujuh negara yang memenuhi pedoman tahunan PM2.5 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu rata-rata tahunan 5 mikrogram per meter kubik atau kurang. Di dalamnya ada Australia, Selandia Baru, Islandia dan Finlandia.
Menurut IQAir, data ini dikumpulkan dari lebih dari 30.000 stasiun pemantau kualitas udara yang diposisikan di 134 negara, wilayah, dan teritori.
Simak Video “Warga Karachi Pakistan Alami Masalah Kesehatan Imbas Polusi Udara“
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)