Jakarta –
DKI Jakarta termasuk wilayah yang mencatat peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD). Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya sempat menyarankan para orangtua untuk memperhatikan pakaian anak demi mencegah gigitan nyamuk DBD.
Dirinya juga meminta kelompok anak diberikan minyak telon agar terhindar dari nyamuk DBD. “Bulan ini rawan DBD, jadi anak-anak keluar rumah pakai lengan panjang dan minyak telon,” kata Heru beberapa waktu lalu, dikutip dari Antara, Kamis (21/1/2024).
Efektif Nggak Sih Pakai Minyak Telon?
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu menyebut hal tersebut sebagai pencegahan yang dilakukan masing-masing orang dan sah-sah saja dilakukan. Namun, upaya utama yang penting dilakukan adalah menerapkan 3M plus.
Selain memastikan tidak ada genangan air, masyarakat bisa memulai menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi di rumah, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, sampai memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
“Secara personal apa saja boleh, penggunaan lengan panjang, repellent,” tegasnya saat dihubungi detikcom Rabu (20/4).
Sarankan Lotion Anti Nyamuk
Senada, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut pencegahan DBD dengan memakai lengan panjang tentu efektif lantaran menutupi permukaan kulit dengan kain sehingga menghindari gigitan.
Namun, dirinya memberikan catatan, alih-alih memakai minyak telon, jauh lebih efektif untuk langsung menggunakan lotion anti nyamuk.
“Kalau yang bentuk anti nyamuk, lotion anti nyamuk misalnya, itu bisa. Kalau minyak telon dia tidak memiliki zat yang anti nyamuk, tetapi mungkin dengan bau yang menyengat nyamuk tidak mau hinggap dan menggigit,” tandas dr Nadia.
“Tapi yang pasti efektif ya lotion anti nyamuk,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus demam berdarah dengue (DBD) secara kumulatif meningkat dan tercatat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan pemantauan kasus di minggu kesepuluh 2024. Kementerian Kesehatan RI melaporkan sejauh ini total ada 27.417 kasus dengan laporan kematian 250 orang.
Simak Video “Kata Kemenkes soal Keamanan Program Pengendalian DBD Lewat Wolbachia“
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)