Jakarta –
Elon Musk ditodong pertanyaan soal rencana investasi di Indonesia. Bos Tesla itu terang-terangan menyatakan minatnya, tapi investasi yang akan dilakukan sama sekali tak terkait mobil listrik.
Hal tersebut diutarakan Elon Musk ketika berkunjung ke Bali. Dia berada di sana untuk menghadiri peresmian Starlink di Indonesia serta memenuhi undangan World Water Forum, yang juga dilangsungkan di Pulau Dewata.
“Ke depannya, dalam jangka waktu panjang, perusahaan saya memungkinkan, sangat memungkinkan, untuk berinvestasi di Indonesia,” jawab Elon Musk, dikutip dari Antara.
Saat disinggung apakan investasi yang bakal dilakukan terkait dengan mobil listrik, Musk menyebut investasi Tesla tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami ingin menyimpan kabar tentang itu (investasi Tesla di Indonesia) untuk kesempatan lainnya,” jawab Elon Musk.
Tesla Pilih Investasi di Malaysia dan Thailand
Indonesia sejatinya sudah membujuk Tesla untuk melakukan investasi di Indonesia. Bahkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sampai datang langsung ke Amerika Serikat untuk membicarakan hal ini.
Namun sampai kini belum ada tanda-tanda pabrikan mobil listrik itu akan menanamkan modalnya di tanah air. Alih-alih di Indonesia, Tesla malah sudah membangun jaringan penjualan dan pelayanan di Malaysia.
Yang terbaru, pemerintah Thailand mengklaim Tesla akan melakukan investasi di negara tersebut. Seorang pejabat Thailand mengungkapkan hal tersebut pada Maret 2024 lalu.
Tesla disebutnya tengah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Thailand mengenai fasilitas produksi di negara tersebut. Akhir tahun lalu, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat itu telah melakukan survei lokasi di Thailand.
“Pemerintah Thailand telah menawarkan Tesla 100 persen energi ramah lingkungan untuk menjalankan fasilitas yang dapat memproduksi kendaraan listrik atau baterai,” kata pejabat kantor Perdana Menteri Thailand, Supakorn Congsomjit, dikutip dari Reuters.
“Namanya juga orang dagang, dia pergi ke Malaysia, dia pergi ke Thailand, saya pikir kalau dia bisa masuk ke sini alhamdulillah. Tapi kita juga jangan terbius, kalau Tesla gak bisa masuk end of the world, dia juga belum tentu sustain kalau gak punya baterai,” kata Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusuma, dalam acara Mining Zone CNBC Indonesia, Agustus lalu.
Pada kesempatan yang berbeda, Luhut mengatakan Tesla jadi berinvestasi di Indonesia. Namun investasi mereka bukan di sektor manufaktur atau pembangunan pabrik, melainkan bahan baku baterai kendaraan listrik.
(din/rgr)