
Jakarta –
Cuaca panas ekstrem belakangan melanda wilayah Asia Selatan dan Tenggara, salah satunya Filipina. Kondisi ini membuat banyak sekolah terpaksa harus ditutup.
Hal ini dialami seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Manuel Roxas di Manila, KC Libre. Siswa 15 tahun itu menyebut cuaca ekstrem ini membuatnya terpaksa harus belajar di rumah.
“Ini pertama kalinya kelas kami tak sekolah karena cuaca panas,” kata Libre yang dikutip dari The Guardian.
“Kelas saya memiliki 47 siswa. Ruangannya sangat panas meski sudah dipasangi kipas angin listri. Biasanya hanya dua kipas angin listrik yang dinyalakan karena kipas langit-langit di beberapa ruangan rusak,” tuturnya.
Libre mengungkapkan cuaca di Filipina saat ini sangat panas hingga membuatnya sulit fokus saat belajar. Suhu yang panas itu bahkan terasa di rumahnya yang tidak memiliki penyejuk ruangan.
AKibatnya, Libre memilih mengerjakan tugas sekolah saat malam hari karena suhunya tidak sepanas siang. Ketika pagi, suhunya kembali sangat panas.
“Udara yang berasal dari kipas listrik sangat panas. Panasnya seperti di dalam oven,” ungkap dia.