Jakarta –
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa marah-marah bisa berdampak fatal pada kesehatan. Kemarahan dalam waktu singkat dapat merusak fungsi pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Peneliti di Amerika Serikat mengungkapkan ketika seorang dewasa marah setelah mengingat masa lalu, fungsi sel-sel yang melapisi pembuluh darah mengalami gangguan negatif sehingga membatasi aliran darah. Penelitian sebelumnya menemukan efek tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association mengungkapkan emosi negatif seperti kecemasan dan kesedihan tidak memicu perubahan yang sama pada fungsi lapisan pembuluh darah seperti dengan marah. Tim peneliti mengatakan kemarahan singkat yang dipicu oleh mengingat pengalaman masa lalu dapat berdampak negatif pada kemampuan pembuluh darah untuk rileks.
Gangguan kemampuan pembuluh darah untuk berelaksasi dapat meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis. Kondisi ini selanjutnya juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Gangguan fungsi pembuluh darah terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Studi observasional telah menghubungkan perasaan emosi negatif dengan serangan jantung atau kejadian penyakit kardiovaskular lainnya,” ucap Profesor Daichi Shimbo dari Columbia University Irving Medical Center dikutip dari Mirror, Kamis (2/5/2024).
Sebanyak 280 orang dewasa dengan usia rata-rata 26 tahun secara acak ditugaskan untuk melakukan salah satu dari empat tugas emosional selama delapan menit. Tugasnya adalah mengingat kembali kenangan pribadi yang membuat marah, mengingat kenangan yang membuat cemas, dan membaca serangkaian kalimat untuk menimbulkan kesedihan.
Tim peneliti menilai sel-sel yang melapisi pembuluh darah masing-masing dan mencari bukti adanya gangguan pelebaran pembuluh darah, peningkatan cedera sel, atau penurunan kapasitas perbaikan sel.