
Jakarta –
Seorang selebgram Amerika Serikat (AS) memicu kemarahan publik di Australia setelah viral video dirinya merampas bayi wombat dari induknya. Aksi gila Sam Jones itu tak hanya menuai kecaman luas, tetapi juga membuatnya terancam berujung pada larangan masuk Australia.
Dilansir dari news.com.au, Selasa (18/3/2025) kemarahan publik Australia itu bermula setelah Sam mengunggah video dirinya mengambil bayi wombat dari pinggir jalan sambil tertawa. Dia bahkan melarikan anak wombat itu dari induknya.
Video itu juga memperlihatkan bayi wombat itu mendesis kesakitan sebelum Jones mengembalikannya ke semak-semak.
Wombat merupakan hewan asli Australia yang dilindungi secara hukum di seluruh negeri. Bayi wombat memiliki ikatan yang kuat dengan induknya, dan pemisahan apa pun dapat membuat stres dan berbahaya, kata para konservasionis.
Wombat (CNN)
|
Setelah video itu viral, Sam, yang juga dikenal dengan nama Samantha Strable, dengan memiliki hampir 100.000 pengikut di Instagram, langsung mengunci akunnya. Videonya mendapat kecaman luas dari berbagai pihak.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan bahwa tindakan Sam memisahkan bayi dari induknya tindakan keterlaluan. Juga Menteri Luar Negeri Penny Wong menyebut video itu mengerikan.
Bahkan, sebuah petisi Change.org dibuat yang menyerukan agar influencer tersebut dilarang datang lagi ke Australia.
“Samstrays_somewhere harus segera dideportasi dari negara ini dan dilarang untuk kembali lagi,” bunyi petisi itu.
Saat itu petisi tersebut telah memiliki lebih dari 30.000 tanda tangan.
Sam telah meninggalkan Australia
News.com.au telah mengonfirmasi bahwa Samantha Strable telah meninggalkan Australia pagi Jumat lalu (14/3).
Hal itu menyusul ancaman untuk meninjau visanya.
“Departemen sekarang sedang memeriksa persyaratan visanya saat ini dan menentukan apakah hukum imigrasi telah dilanggar. Bagaimanapun, mengingat tingkat pengawasan yang akan terjadi jika dia mengajukan visa lagi, saya akan terkejut jika dia mau melakukannya. Saya tidak sabar menunggu melihat orang ini pergi, saya tidak berharap dia akan kembali,” kata Menteri Dalam Negeri Tony Burke.
(sym/fem)