
Jakarta –
Cerita Zulhas Usai Kunjungi Bantargebang, Lihat Sampah Menggunung Setara Gedung 20 Lantai
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menceritakan pengalamannya mengunjungi kawasan Bantargebang di Bekasi. Di sana ia melihat tumpukan sampah berukuran setara gedung 20 lantai.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengaku terkejut melihat sampah yang menggunung tersebut. Menurutnya, hanya di Indonesia ada tumpukan sampah sebesar itu.
“Saya tadi pakai baju ini karena baru lihat, ke mana, Bantargebang, baru lihat sampah. Saya kira cuma ada di kita sampah yang jadi gunung. Kalau disetarakan dengan gedung, kira-kira gedung 16 sampai 20 lantai tingginya,’ kata Zulhas, dalam acara Food Summit 2025 di St. Regis Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Zulhas mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah menugaskannya untuk menyelesaikan masalah sampah, dengan menjadikannya sebagai salah satu sumber Saat ini pihaknya tengah menunggu diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) agar program ini bisa segera direalisasikan.
Prosesnya saat ini sudah terjadi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Nantinya teknologi tersebut mampu menyulap sampah menjadi bahan bakar bagi industri semen. Namun sampah-sampah tersebut harus diolah terlebih dahulu.
“Saya bilang, waktu ada Bapak Presiden, ‘pak, percayakan saya, kasih saya Inpres, satu tahun selesai, dibangun tahun kedua,” ujarnya.
Sebagai informasi, Zulhas bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, hingga Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengecek TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Mereka meninjau fasilitas PLTSa Merah Putih, landfill mining, dan refuse derived fuel (RDF) plant.
Setelah melakukan pengecekan kondisi RDF dan lainnya, Zulhas menyarankan penyesuaian tipping fee dan pengembangan teknologi insinerator untuk mengurangi volume sampah secara signifikan. Insinerator merupakan alat untuk membakar sampah pada suhu yang sangat tinggi dalam skala besar.
Zulhas mengatakan, aturan yang sederhana diperlukan agar ada investor yang mau membangun pengelolaan sampah. Dia mengatakan hambatan dalam investasi harus dikurangi.
“Ini sudah langkah yang baik, tapi kami ingin agar sistemnya bisa lebih cepat. Untuk itu, diperlukan aturan yang lebih sederhana sehingga investor bisa langsung berinvestasi tanpa banyak hambatan administratif,” kata Zulhas, di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025), dikutip dari detikNews.
Simak juga Video ‘Prabowo Instruksikan AHY Bentuk Satgas Kelola Sampah Nasional’:
Saksikan Live DetikSore:
(shc/rrd)