
Jakarta –
Meta bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membahas perlindungan anak di media sosial.
Pertemuan pada Kamis (13/3) ini diwakili Simon Milner, Wakil Presiden Kebijakan Publik untuk Asia-Pasifik Meta, yang secara spesifik membahas regulasi digital yang akan berdampak pada kaum muda.
“Meta mendukung regulasi terkait keselamatan remaja di dunia daring, namun membatasi akses terhadap teknologi bagi jutaan remaja di Indonesia bukan solusi yang tepat,” ujar Simon Milner yang disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (14/3/2025).
Simon juga menekankan pentingnya proses konsultasi yang tepat dan transparansi dalam membuat regulasi baru. “Kami menghargai pertemuan dengan Menkomdigi kemarin, tapi kami menyayangkan sampai saat ini pemerintah belum mempublikasikan rancangan regulasi tersebut secara terbuka,” ujarnya.
Disebutkan Simon, Meta mendorong pemerintah untuk membagikan rancangan tersebut kepada pemangku kepentingan terkait dan mengadakan konsultasi publik yang transparan, sehingga orang tua, organisasi masyarakat sipil, dan para pelaku industri dapat memberikan masukan.
“Pada saat yang sama, kami juga meyakini bahwa regulasi keamanan daring ini harus mencakup pendekatan ekosistem digital yang menyeluruh. Kami percaya bahwa verifikasi usia di toko aplikasi dan sistem operasi adalah cara terbaik untuk mendukung orang tua dan merupakan solusi yang lebih efektif untuk menjaga keamanan pengguna muda di dunia digital,” jelasnya.
“Meta berkomitmen menjaga keselamatan pengguna muda, dan kami tidak menunggu regulasi untuk melakukannya. Kami telah membangun berbagai fitur keamanan khusus dan memberikan pengalaman yang sesuai dengan usia bagi pengguna muda di aplikasi kami, seperti Teen Accounts di Instagram yang telah kami luncurkan di Indonesia,” tutup Simon.
Meluncurkan Instagram Teen Accounts
Meta baru-baru ini meluncurkan akun Instagram khusus pengguna remaja, Teen Accounts. Akun ini dilengkapi dengan perlindungan bawaan yang secara otomatis membatasi siapa yang dapat terhubung dengan remaja dan jenis konten yang mereka lihat.
Remaja di bawah 16 tahun memerlukan izin orang tua untuk mengubah pengaturan tersebut. Selain itu, Meta juga meluncurkan Rekomendasi Ulang, sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengatur ulang rekomendasi konten mereka di Explore, Reels, dan Feed.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengembalikan akun mereka seperti baru serta meninjau dan berhenti mengikuti akun yang tidak ingin mereka lihat lagi.
Proteksi Berlapis
Terkait perlindungan terhadap pengguna remaja, Meta menggunakan pendekatan berlapis untuk memverifikasi dan memahami usia penggunanya.
Upaya ini termasuk meminta tanggal lahir pada saat pendaftaran akun yang didukung langkah-langkah teknis untuk menghalangi informasi palsu. Langkah ini juga memungkinkan pengguna Instagram dan Facebook untuk melaporkan akun yang berpotensi penggunanya di bawah umur.
Selain itu, Meta menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan memastikan pengalaman yang sesuai dengan usia remaja, seperti membatasi orang dewasa untuk mengirim pesan ke akun remaja yang tidak mengikuti mereka.
Untuk mempromosikan keamanan di dunia maya, Meta juga melakukan investasi dalam berbagai inisiatif. Salah satunya, bermitra dengan organisasi lokal seperti ECPAT, YCAB Foundation, dan ICT Watch untuk meningkatkan literasi digital dan memajukan inisiatif keamanan daring di seluruh Indonesia.
(rns/fay)