
Jakarta –
BRImo menjadi super apps dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk nasabahnya. Namun digitalisasi nasabah di daerah, tidak semudah membalik telapak tangan.
Dilansir dari situs resminya, BRImo adalah cara BRI melakukan transformasi digital untuk memudahkan nasabah bertransaksi kapanpun dimanapun. BRImo dipakai lebih dari 36 juta pengguna. Mereka bisa memakai QRIS hingga EDC merchant BRI, serta transfer internasional ke lebih dari 160 negara, dan pembayaran QR di luar negeri.
Mengulik aplikasi BRImo
Saat detikINET membuka aplikasi BRImo, fitur-fiturnya sangat lengkap. Tampilan utama tentu akan menampilkan saldo rekening pengguna. Kemudian, ada fitur utama yaitu Transfer, BRIVA, isi E-Wallet, serta isi pulsa dan data.
Selain itu, ada 14 fitur lain yang bisa kita jelajahi. Fitur tersebut adalah Top Up, Tagihan, Setor & Tarik Tunai, Lifestyle, QRIS Transfer, Debit Virtual, Catatan Keuangan, Investasi, Donasi, Konversi Valas, Kartu Kredit, Asuransi BRIlife, Pinjaman dan Produk BRI Lainnya seperti Ceria, Qlola, gadai kendaraan di BRI Flash, Tabungan Raya, QR pedagang dan BRI Info Lelang.
BRI tidak setengah-setengah dalam mengembangkan BRImo sebagai superapps. Di balik aplikasi BRImo, ada teknologi cloud dan AI yang mungkin tidak disadari pengguna. BRI menggandeng Tencent Cloud untuk membuat BRImo menjadi aplikasi yang bisa diandalkan nasabah.
Senior Executive Vice President Tencent, Dowson Tong (Foto: Fitraya Ramadhanny/detikINET)
|
Hal itu pernah disampaikan Senior Executive Vice President, Tencent dan CEO, Cloud and Smart Industries Group (CSIG) Dowson Tong dalam acara Tencent Cloud di Jakarta yang dihadiri detikINET pada medio Februari 2025. Dia berkisah bagaimana Tencent membantu BRI.
“BRI menggunakan solusi AI kami untuk melakukan streamline verifikasi identitas pada aplikasi BRImo, meningkatkan aspek keamanan dan pengalaman konsumen,” kata Dowson Tong.
Faktor keamanan BRImo memang diseriusi betul oleh BRI. BRImo kini dibekali proteksi berlapis dan fitur anti-malware terbaru. Hal itu mencakup Autentikasi Dua Faktor (2FA) super ketat, dinding data terenkripsi, pengembangan aplikasi dengan Tim Sekuriti Elit (DevSecOps), Mata Elang 24/7 dan edukasi keamanan digital.
“BRI berkomitmen untuk selalu menjaga keamanan data nasabah. Kami menerapkan berbagai langkah keamanan agar data nasabah BRImo tetap terlindungi,” ungkap Andrijanto, Direktur Retail Funding and Distribution BRI seperti pernah diberitakan detikINET.
Adaptasi penggunaan BRImo di Kabupaten Bogor
![]() |
Lantas, bagaimana adaptasi nasabah BRI terhadap aplikasi BRImo, terutama di daerah? detikINET mencoba memotret gambaran di Kabupaten Bogor, daerah penyangga Jakarta namun juga tidak lepas dari kombinasi area pedesaan, kawasan industri dan urban.
detikINET pun berbincang dengan Pimpinan Cabang BRI Cibinong, Ivam Abdul Latif. Kata Ivam, mengajak nasabah untuk memakai BRImo tentu ada tantangannya dan tidak semudah membalik telapak tangan.
Ivam bilang faktor usia juga menentukan. Nasabah manula lebih sulit diajak berdigitalisasi dan lebih suka cara konvensional. Sedangkan, nasabah yang masih muda tentu lebih mudah diajak ke digital dan memakai BRImo. Secara paralel kata Ivam, ada edukasi untuk mewaspadai penipuan online.
“Untuk yang sepuh-sepuh tentu agak sulit ya diajak digitalisasi, tapi untuk yang baru-baru sih relatif mereka antusias,” katanya.
Menurut Ivam, karena Kabupaten Bogor dekat dengan Jakarta, digitalisasi layanan keuangan pun tetap lebih tinggi dari kabupaten lain yang jauh dari kota besar. Ada ribuan EDC dan QRIS yang sudah digelar di banyak pedagang.
“Aplikasi BRImo itu sebetulnya kalau masyarakat tahu fungsinya, pasti nggak bisa meninggalkan karena sebegitu lengkapnya. Jadi kita memang gencar mensosialisasikan dan mewajibkan pembukaan rekening itu dibarengi pembukaan BRImo,” kata Ivam.
Selama Ivam memegang BRI Cabang Cibinong, dia menilai potensi kekuatan UMKM untuk menggerakkan perekonomian di Kabupaten Bogor adalah dari sektor perdagangan baru setelah itu kuliner dan kerajinan. Mereka antusias dengan transaksi digital karena memudahkan.
“Mereka lebih antusias saja sih, karena mengetahui kemudahan yang mereka terima terutama untuk aplikasi BRImo itu,” pungkasnya.
![]() |
Di level nasabah, detikINET pun bertanya kepada pelaku UMKM yaitu Yulianah (46) pemilik usaha kerajinan lilin hias Jakarta Candle. Yulianah mengatakan dia sudah memakai aplikasi BRImo selama 3 tahun terakhir.
Dia paling banyak memakai aplikasi ini untuk transfer, pembayaran dan penjualan terkait dengan Jakarta Candle. Konsumennya ada yang memakai BRImo ada juga yang tidak. Yulianah sendiri merasa aplikasi BRImo membantunya dalam usaha berjualan lilin hias di Jakarta Candle.
“Lebih mudah dalam transaksi,” ujarnya.
(fay/fyk)