
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea buka-bukan soal kronologi pemutusan hubungan kerja (PHK) dua pabrik alas kaki di Tangerang, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
Ia mengatakan, PHK yang dilakukan dua pabrik sepatu ini terjadi pada 2024 lalu. PHK yang dilakukan menjadi jalan terakhir pabrik setelah upaya preventif gagal dilakukan.
Ia mengatakan, PHK ini dilakukan lantaran menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak pada turunnya minat konsumen untuk membeli produk-produk alas kaki, utamanya dari PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
“PHK-nya itu terjadi adalah 2024 dan ini akibat daripada penurunan daya beli yang mengakibatkan permintaan. Jadi karena ada geo-ekonomi Eropa, perang Ukraina-Rusia juga yang mengakibatkan ada ekonomi, sehingga masyarakat yang biasanya dia belanja sepatu satu bulan tiga kali, akhirnya mereka menahan-nahan diri,” kata Andi dalam konferensi pers di Kantor KSPSI, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).
Selain itu, Andi mengatakan kondisi industri tekstil berada dalam tekanan. Pasalnya, pasar domestik tekstil dibanjiri produk-produk ilegal dengan harga yang lebih murah.
Namun begitu, Andi mengatakan bahwa kabar PHK yang dilakukan kepada ribuan karyawan pabrik PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh tidak sepenuhnya benar. Ia mengatakan, sebagian pekerja mengajukan pensiun dini tanpa paksaan.
“Di Victoria Ching Luh tidak semua di PHK secara murni. Bukan. Jadi penawaran pensiun dini sebesar 700 orang. 2000 yang PHK Sekitar 700-800 yang mengajukan pensiun dini. Jadi kesadaran diri sendiri. Jadi tidak ada paksaan,” ungkapnya.
Andi juga mengatakan, kedua perusahaan tersebut berkomitmen memenuhi kewajibannya terhadap karyawan PHK. Ia juga menegaskan, kedua perusahaan tersebut tidak merelokasi operasionalnya secara total.
“Baik dari Adis dan dari Victoria Ching Luh tidak punya rencana merilokasi total usahanya dari Tanggerang ke lokasi lainnya di Jawa Tengah. (Tetapi) Ekspansi. jadi malah penambahan yang ada, adalah penambahan pabrik baru. Jadi tidak menutup yang Tanggerang tapi mereka akan ekspansi di Jawa Tengah,” ungkapnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya.