
Jakarta –
Sony Music terus berperang melawan konten palsu yang dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Laporan terbaru mengungkapkan Sony telah menghapus lebih dari 75 ribu contoh materi palsu yang menampilkan bintang-bintang populernya.
Sony Music, salah satu dari tiga label terbesar dalam industri musik, memberikan angka tersebut dalam sebuah pengajuan ke konsultasi pemerintah Inggris tentang aturan hak cipta.
Sony khawatir teknologi AI ini akan semakin merusak industri musik, sebagaimana dilansir detiKINET dari Financial Times, Rabu (12/3/2025).
Para eksekutif Sony musik mengatakan bahwa pemalsuan yang terdeteksi mungkin hanya sebagian kecil dari pemalsuan musik AI yang tersedia secara online, karena tim yang menangani masalah ini harus menelusuri layanan streaming secara manual untuk menemukannya dan meminta dihapus.
Kemampuan perangkat lunak AI baru yang tersedia secara bebas untuk menghasilkan materi palsu yang meyakinkan dalam jumlah besar telah muncul sebagai masalah yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan di industri kreatif.
Banyak yang khawatir ketersediaan materi secara gratis akan merusak kemampuan mereka untuk menghasilkan uang dari rekaman yang sah.
Sony mengatakan bahwa rekaman yang dihasilkan oleh AI dalam layanan streaming musik mengakibatkan kerugian komersial langsung kepada artis rekaman yang sah.
Para eksekutif khawatir bahwa setiap pelemahan hukum hak cipta Inggris hanya akan memperburuk situasi ini, terutama bagi artis-artis kecil yang tidak memiliki label besar untuk melindungi kepentingan mereka.
Dalam laporan tersebut, artis yang paling banyak dipalsukan adalah Queen, Beyonce, dan Harry Styles.
(jsn/rns)