
Jakarta –
Para penumpang kapal pesiar Quantum of the Seas yang menuju Brisbane terpaksa menghabiskan waktu lebih di laut. Akibat siklon tropis alfred.
Mereka seharusnya tiba pada Jumat (28/2/2025) setelah seminggu berlayar di Pasifik Selatan. Namun malah berputar balik dan kembali ke Noumea di Kaledonia Baru yang letaknya ratusan kilometer dari tujuan semula.
Seorang penumpang asal Australia mengungkapkan bahwa awalnya mereka menikmati perjalanan dengan cuaca yang tenang dan langit biru. Namun, kabar mengenai kemungkinan perjalanan yang lebih panjang sudah mulai beredar.
“Pada Selasa sang kapten membuat pengumuman yang mengatakan bahwa kami akan mencoba dan pergi ke Noumea untuk menghindari siklon tersebut sebisa mungkin. Tetapi ia juga meminta semua orang untuk bersiap karena badai itu akan sangat dahsyat,” ujarnya dikutip dari New York Post, Rabu (12/3/2025).
Turis Australia itu menambahkan pada Rabu (5/3), kapten kembali menginformasikan bahwa pelayaran diperpanjang karena Pelabuhan Brisbane ditutup.
Royal Caribbean, perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal tersebut, menjelaskan bahwa mereka terus memantau pergerakan siklon alfred dan memutuskan untuk tetap berada di laut demi keselamatan penumpang.
“Karena perkembangan cuaca dan penutupan Pelabuhan Brisbane, kami telah memutuskan untuk tetap berada di laut dan menjauh dari badai hingga badai bergerak ke daratan pada akhir minggu ini,” bunyi pernyataan perusahaan.
Mereka mengumumkan bahwa kapal baru akan tiba di Brisbane pada hari Senin (10/3), bukan Jumat seperti yang direncanakan. Perubahan jadwal tersebut membuat banyak penumpang harus mengatur ulang penerbangan mereka.
“Kami sangat menyesal atas perubahan mendadak yang disebabkan oleh cuaca ini. Keselamatan Anda adalah prioritas utama kami,” pernyataan ditambahkan.
Sebagai kompensasi, Royal Caribbean menawarkan uang sebesar 200 USD (Rp 3 juta) untuk perubahan penerbangan domestik dan 400 USD (Rp 6 juta) untuk penerbangan internasional. Meskipun semula siklon diperkirakan akan tetap kuat, Alfred melemah menjadi kategori 1 dan akhirnya menjadi badai tropis ringan saat mendekati daratan.
Peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa penumpang yang memiliki rumah di kawasan terdampak siklon seperti di Gold Coast. Mereka merasa cemas karena tidak bisa kembali tepat waktu dan khawatir tentang kondisi rumah mereka.
Di Gold Coast, beberapa wilayah mengalami kerusakan parah seperti pemadaman listrik dan rusaknya bangunan serta pepohonan. Royal Caribbean kemudian mengonfirmasi bahwa para penumpang akan berada di laut selama tiga hari tambahan sebelum akhirnya kembali ke Brisbane. Untuk membantu mereka mengatur ulang perjalanan, perusahaan memberikan akses internet gratis selama satu jam per kamar.
Selain itu, siklon alfred juga berdampak pada penerbangan, dengan ratusan penerbangan dibatalkan karena Bandara Brisbane dan Gold Coast ditutup sementara pada puncak badai.
(upd/fem)