
Jakarta –
Produsen motor listrik lokal, ALVA, berharap pemerintah segera memberlakukan kebijakan subsidi untuk motor listrik. ALVA berharap aturan tersebut bisa diterapkan sebelum lebaran, karena hal itu bakal menjadi stimulus yang baik untuk pasar.
“Kita berharap bahwa (kebijakan subsidi) ini bisa diberlakukan dengan cepat. Karena lebaran juga sudah dekat kan. Ini akan menjadi suatu stimulus bagi masyarakat sebelum lebaran,” ujar CEO ALVA, Purbaja Pantja, kepada wartawan dalam acara buka bersama ALVA dan media di Jakarta (6/3/2025).
Sebelumnya pada Februari 2025 lalu, pemerintah memastikan akan memberikan insentif atau subsidi untuk motor listrik di 2025 ini. Namun, sejauh ini belum dijelaskan lebih lanjut skema subsidi untuk motor listrik.
“Lima, paket stimulus ekonomi, a. diskon tarif listrik, b. PPN DTP pembelian properti dan otomotif, c. PPnBM DTP otomotif, d. subsidi pajak DTP (Ditanggung Pemerintah) motor listrik, e PPh DTP sektor padat karya,” demikian jelas Prabowo dalam Keterangan Pers Presiden RI terkait kewajiban menyimpan DHE SDA di Dalam Negeri.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bilang, motor listrik akan mendapat insentif baru dengan skema berupa pajak ditanggung pemerintah. Jadi skemanya tidak lagi subsidi sebesar Rp 7 juta seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Jadi PPN DTP untuk pembelian motor listrik baru. Sebelumnya kan diberikan subsidi Rp 7 juta. Kalau sekarang tidak, berbentuk PPN, mobil juga kita berikan,” ujar Airlangga dikutip dari CNBC Indonesia.
Sesuai pernyataan Airlangga, mobil listrik mendapatkan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). PPN mobil listrik yang seharusnya 12% dipangkas 10%, jadi konsumen hanya dibebankan PPN mobil listrik sebesar 2%.
Untuk motor listrik ini, belum dijelaskan lebih rinci besaran insentif yang akan diberikan pemerintah. Pun soal waktu pemberlakuannya belum diputuskan. Namun diharapkan peraturan mengenai insentif motor listrik ini keluar dalam waktu dekat. Airlangga berharap kebijakan itu sudah bisa diputuskan sebelum lebaran.
“Ya harapannya sebulan ini. Mudah-mudahan sebelum lebaran sudah diharmonisasi,” ujar Airlangga.
(lua/dry)