
Jakarta –
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bisa menjadi pilihan untuk lari atau pun jogging bersama teman, mau rombongan kecil atau banyakan. detikcomrunners sudah coba lho, kalian kapan?
Rombongan detikcomrunners menjajal untuk berlari di TMII pada 15 Februari 2025. Pesertanya lumayan banyak, sekitar 22 orang. Pilihan jarak dibuat dua kelompok, yakni, tim 5 km dan 10 km.
“Ternyata pas banget, satu putaran itu 5 km, jadi kelompok 5 km keliling sekali, kami yang 10 km keliling dua kali. Start dilakukan pukul 06.45 WIB, sudah siang ya, untungnya matahari tidak menyengat,” kata Eko Trihatmoko, kapten detikcomrunners.
Eko mengatakan pengalaman itu menjadi yang pertama bagi detikcomruners untu berkeliling TMII. Eko menyebut ada beberapa pertimbangan saat memilih TMII menjadi tempat lari bersama.
“Awalnya ada beberapa usulan, CFD di Sudirman-Thamrin, kemudian Kebun Raya Bogor, UI, kemudian TMII. Setelah polling sebagian besar member memilih TMII,” ujar Eko.
“Selain biar beda dari sebelumnya, kami juga penasaran dengan kebaruan TMII. Eh, ternyata asyik juga berlari rame-rame di sini,” kata dia.
“Kelebihan lainnya, jalur yang steril dari kendaraan, lalu lalang kendaraan tentu saja tidak ada, bersih dan banyak area rimbun. Ditambah disajikan pemandangan ciri khas Taman Mini dengan melewati berbagai museum dan berbagai anjungan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Eko lagi.
Eko juga salut dengan TMII yang memberikan penanda khusus untuk jogging dan sepeda di TMII.
“Ini menjadi pengalaman baru buat kami dengan berlari di tempat wisata dengan perpektif yang masih sangat pagi, pengunjung dan mayoritas anjungan sedang siap-siap kami sudah duluan di sini.lalu lalang kendaraan tentu saja tidak ada, tanda jalur untuk jogging dan sepeda yang disiapkan TMII juga sangat jelas kurang lebih satu putaran sejauh 5 kilometer,” kata dia.
Peserta lain tampaknya juga happy bisa berlari di TMII. Ragam anjungan menjadi penyemangat mengayunkan kaki.
“Kapan lagi bisa berlari keliling Indonesia,” kelakar Kenyol.
Setelah menyelesaikan jarak 5 km dan 10 km, sesi foto juga menjadi sangat menarik. Sebab, Eko dkk bisa memilih anjungan yang beragam sebagai latar belakang.
“Sebenarnya pas lari juga jadi lebih banyak foto hahahaha, di anjungan dan spot ikonik tuh sayang kalau enggak foto, seperti di Istana Anak atau gerbang Pura di Bali,” ujar dia.
Selain itu, berlari di TMII menjadi momen membangunkan memori masa kecil.
“Kami seperti berlari sambil mengulang kenangan masa kecil kami, tempat wisata yang kami dulu kunjungi sekarang semakin indah dan nyaman. Overall berlari di kawasan TMII sangat sesuai dengan ekspektasi,” kata Eko.
(fem/fem)