
Jakarta –
Desa Wisata Wae Rebo akan dibuka kembali untuk wisatawan setelah perbaikan SOP dan evaluasi. Nikmati keindahan ‘surga di atas awan’!
Desa Wisata Wae Rebo di Desa Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan dibuka kembali untuk kunjungan wisatawan mulai 10 Maret 2025. Destinasi yang dikenal sebagai ‘surga di atas awan’ ini sempat ditutup hampir dua bulan akibat cuaca buruk.
“Manajemen Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo dalam upaya reaktivasi kawasan Desa Wisata Wae Rebo secara resmi membuka kembali aktivitas pariwisata Wae Rebo pada 10 Maret 2025,” kata Ketua Lembaga Pelestari Budaya Wae Rebo, Mikael Tonso, akhir pekan lalu.
Mikael menjelaskan, kondisi cuaca yang sudah membaik menjadi alasan dibukanya kembali Wae Rebo pada 10 Maret mendatang. Selain itu, pihaknya telah melakukan perbaikan prosedur standar operasional (SOP) pelayanan agar kunjungan wisata menjadi lebih nyaman dan aman.
“Cuaca sudah membaik. Evaluasi dan perbaikan internal seperti SOP pelayanan dan pembekalan sudah dilakukan kepada semua pihak pelaku wisata Wae Rebo,” jelas Mikael.
Selama penutupan, pengelola juga melakukan evaluasi terhadap 18 tahun perjalanan industri pariwisata Wae Rebo. Perbaikan dilakukan pada berbagai aspek, termasuk peningkatan mutu pelayanan wisata, seperti ojek wisata, porter, dan pemandu lokal. Selain itu, dilakukan evaluasi dan pembekalan untuk kelompok ibu-ibu yang bertugas memasak di Wae Rebo.
“Juga rapat evaluasi akhir tahun bersama seluruh masyarakat Wae Rebo, kerja bakti gotong royong di jalan longsor Wae Rebo, dan gotong royong perbaikan cor jalan menuju pos 1 bersama kelompok ojek wisata Wae Rebo,” tambahnya.
“Alam memberikan pemandangan yang indah, tapi juga mengingatkan kita akan keberlanjutan hidup,” tandas Mikael.
Sebelumnya, Wae Rebo ditutup untuk aktivitas wisata sejak 18 Januari 2025 akibat cuaca buruk. Hujan lebat, angin kencang, serta longsor di beberapa titik pada ruas jalan menuju Wae Rebo menyebabkan akses ke lokasi menjadi berbahaya. Cuaca ekstrem ini terjadi di sejumlah wilayah di Manggarai.
—
Baca artikel selengkapnya di detikBali
(msl/msl)