
Denpasar –
Bali masih menjunjung tinggi toleransi umat beragama. Wujud nyata toleransi itu terlihat saat pecalang menjaga keamanan salat Tarawih umat Muslim di Denpasar.
Pecalang dari Banjar Pagan Kaja, Desa Sumerta Kauh terlihat bertugas menjaga keamanan salat tarawih di Masjid At-Taqwa Polda Bali. Penjagaan itu mereka lakukan selama bulan Ramadan berlangsung.
Ketua Pecalang Banjar Pagan Kaja, Dewa Gede Rai Suwartana, mengatakan tugas ini dijalankan setiap tahun sebagai bentuk silaturahmi dan toleransi antarumat beragama.
“Kami mengamankan jalannya tarawih sekalian bersilaturahmi. Setiap tahun kami ikut menjaga dalam rangka bulan suci Ramadan,” ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Suwartana, penugasan ini dimulai setelah panitia masjid melayangkan surat permohonan ke banjar. Informasi tersebut kemudian diteruskan kepadanya selaku ketua pecalang.
“Kami (pecalang) ada delapan orang, dikerahkan secara bergantian dua orang berjaga setiap malam mulai pukul 18.30 hingga 21.15 Wita,” jelas pria 54 tahun itu.
Mereka terlihat sibuk mengatur lalu lintas dan parkir demi kenyamanan serta keamanan jemaah yang sedang beribadah tarawih. Selain pecalang, pengamanan juga melibatkan kepolisian serta satgas masjid yang bertugas di dalam area ibadah.
Suwartana bangga bisa turut membantu mengamankan jalannya bulan suci Ramadan setiap tahun.
“Bangga bisa membantu. Sebagai umat beragama, kita harus saling tolong-menolong. Yang namanya NKRI itu harga mati,” tegasnya.
Penjagaan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi muslim dalam menjalankan ibadah Ramadan.
——–
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)