
Jakarta –
Ocean Infinity adalah perusahaan robotika laut yang berkantor pusat di Austin, Texas, Amerika Serikat dan Southampton, Inggris Raya. Perusahaan ini tercatat didirikan pada tahun 2017.
Salah satu misi pencarian terpenting mereka adalah mencoba menemukan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di tahun 2014. Mereka pernah mencobanya beberapa tahun lalu tapi berujung kegagalan.
Tepatnya pada tahun 2017, pemerintah Malaysia pernah bekerja sama dengan Ocean Infinity untuk mencari lokasi peristirahatan terakhir MH370. Pencarian sudah beberapa kali dilakukan sebelumnya, tapi tidak membuahkan hasil.
Namun meskipun sudah coba mengerahkan teknologi dan upaya maksimal, Ocean Infinity saat itu juga tidak mampu menentukan lokasi bangkai MH370. Pencarian mereka dimulai pada 22 Januari dan berakhir pada Juni 2018 tanpa menemukan pesawat tersebut.
Kini setelah 7 tahun berlalu sejak pencarian itu, Ocean Infinity kembali memburu MH370. Mereka dibekali perangkat dengan teknologi yang lebih canggih dan data-data baru, serta pengalaman dari pencarian sebelumnya. Bisa dibilang ini adalah perjudian karena mereka juga menyiapkan dana yang besar.
CEO Ocean Infinity, Oliver Plunkett, juga menyatakan optimisme. “Meskipun tidak ada garansi menemukan pesawat itu, kami yakin sistem kami dengan beberapa kendaraan otonom yang bekerja secara simultan adalah sesuai dengan tugas ini,” ujarnya.
“Saya mengucap semoga beruntung pada tim dalam pencarian mereka dan sungguh berharap kami mampu memainkan peran dalam memberikan beberapa jawaban kepada banyak orang yang terdampak tragedi ini,” sebutnya.
Menurut pakar penerbangan Malaysia, Datuk Kapten Nik Ahmad Huzlan Nik Hussain, upaya yang mungkin terakhir untuk menemukan MH370 ini berpeluang besar berhasil. Ia mengaitkan optimisme ini dengan keahlian dan kemampuan canggih Ocean Infinity.
“Ocean Infinity telah menganalisis data dengan cermat, termasuk koordinat yang diasumsikan di mana MH370 mungkin berakhir di lautan. Ini telah secara signifikan mengurangi area pencarian menjadi 15.000 kilometer persegi dibandingkan dengan 120.000 kilometer persegi sebelumnya,” katanya ke Berita Harian yang dikutip detikINET.
Ia juga mencatat bahwa Ocean Infinity tidak akan mau melakukan investasi awal setidaknya USD 10 juta tanpa keyakinan kuat pada hasil yang sukses. Mereka memang baru akan dibayar USD 70 juta jika berhasil menemukan MH370.
(fyk/fyk)