
Jakarta –
Apple Watch tak hanya sekedar jam tangan untuk tampil modis, tetapi fitur-fitur yang dimilikinya sering kali melindungi bahkan menyelamatkan penggunanya.
Kisah terbaru dari seorang pria bernama Mike Gomez, ia memakai Apple Watch untuk memonitor kegiatan workout-nya, terutama untuk memantau jumlah kalori yang sudah dibakar dalam satu sesi. Saat pergantian tahun kemarin, Gomez mulai menerima notifikasi di Apple Watch-nya yang memperingatkan tentang masalah detak jantungnya.
Bahkan Mike menerima sampai lima notifikasi berikutnya yang memperingatkan bahwa ia mengalami fibrilasi atrium alias Afib. Ini adalah kondisi detak jantung yang tidak teratur dan biasanya terlalu cepat.
Meskipun terasa seperti berdebar-debar di dada, Afib adalah kondisi serius yang mempengaruhi lebih dari 5 juta orang Amerika menurut American Heart Association. Kondisi ini dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di jantung yang menyebabkan stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.
Mendapatkan notifikasi tersebut, Gomez segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Setelah pemeriksaan, dokter mengatakan kepadanya bahwa ia mengalami fibrilasi atrium yang serius.
Untungnya, para dokter dapat memberikan perawatan yang dibutuhkannya. Gomez diberitahu bahwa seandainya ia tidak membuat janji temu saat itu, ia bisa saja menderita stroke yang mengakhiri hidupnya. Mike bukanlah satu-satunya orang yang mendapat pelajaran dari kejadian tersebut.
“Kejadian itu benar-benar membuka mata saya tentang bagaimana saya harus meluangkan lebih banyak waktu dengan mereka, dan saya sangat menghargai mereka untuk semua yang mereka lakukan,” kata Putri Gomez, Jazmin seperti diberitakan Phone Arena, Rabu (26/2/2025).
Apple Watch, saat pertama kali dirilis pada bulan April 2015, digadang-gadang oleh Apple sebagai perhiasan fashion. Namun selama bertahun-tahun, ketika pengguna seperti Mike Gomez menggunakan alat kesehatan untuk menyelamatkan nyawa mereka, smartwatch ini menjadi lebih sebagai alat penyelamat yang bisa dikenakan di pergelangan tangan pengguna.
(jsn/fay)