
Jakarta –
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bagi-bagi kendaraan dinas. Menurutnya kebanyakan kendaraan dinas bikin lieur dan dikhawatirkan malah boros.
Stok kendaraan dinas Pemerintah Provinsi Jawa Barat bikin Dedi Mulyadi ‘lieur’. Kata Dedi stok kendaraan yang menumpuk itu justru membuat Pemprov harus menanggung biaya pemeliharaan kendaraan yang besar.
Dikhawatirkan anggaran jadi boros hanya untuk biaya pemeliharaan kendaraan. Gubernur Jawa Barat itu kemudian memutuskan untuk membagi-bagikan mobil dan motor dinas untuk jajaran di bawahnya.
“Jangan terlalu banyak (kendaraan dinas), lieur (pusing). Nanti numpuk biaya pemeliharaan, perawatan, pajak, di kita. Nanti jadi boros,” ungkap Dedi dalam video di TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial.
Daftar Kendaraan Dinas yang Dibagi-bagi Dedi Mulyadi
Dalam video tersebut terlihat ada beberapa kendaraan dinas dengan rincian sebagai berikut.
1. Toyota Alphard tahun 2020
2. Hyundai Ioniq 5 tahun 2022
3. Hyundai Ioniq sedan tahun 2020
4. Toyota Camry tahun 2016
5. Toyota Crown tahun 2017
6. Hyundai Ioniq sedan tahun 2020 (mobil patwal)
7. Toyota Fortuner tahun 2014 (mobil patwal)
8. Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3
9. Toyota Rush tahun 2014
10. Suzuki APV tahun 2016
11. Daihatsu Gran Max pick-up tahun 2015
12. Motor Royal Enfield tahun 2020
13. Motor BMW Motorrad tahun 2020
14. Honda CB500X (motor patwal)
15. Yamaha Xmax 250 (motor patwal)
16. Honda CB500X
Beberapa kendaraan dibagikan untuk Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan sejumlah staf. Ada juga mobil yang disulap jadi RS keliling yaitu Mercedes-Benz Sprinter 315 CDI A3.
Sementara itu Dedi akan menggunakan Toyota Kijang Innova Zenix untuk kendaraan dinas sehari-hari.
“Tadi ada Innova yang saya pakai ya. Ya itu bolehlah, Innova mah boleh,” terang Dedi.
Tak Mau Pakai Beli Mobil Dinas Baru
Dedi sebelumnya diketahui meminta ke mantan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin untuk tak dibelikan mobil dinas baru. Dedi sebut, anggaran mobil dinas itu akan dipindahkan untuk kesejahteraan rakyat.
“Tolong jangan belikan saya mobil baru ke Pak Pj, saya juga punya mobil sudah cukup, jangan identik setiap pemimpin baru, mobil baru. Jangan lah, mobil baru yang sudah dianggarkan untuk jalan rusak dan rakyat miskin di Jawa Barat, nanti kita ubah di perubahan, saya ingin ikut sederhana seperti Pak Pj,” tutur Dedi pada pertengahan Januari lalu.
(dry/din)