
Buleleng –
Honda PCX 160 RoadSync diajak berkeliling ke utara Pulau Dewata. Total perjalanan hari pertama menempuh jarak hampir 100 kilometer. Bagaimana sensasi dari teknologi yang ditawarkan dari skutik bongsor di kelas 150 cc ini?
Tim redaksi detikOto mengikuti agenda PCX Media Exploration-Bali, Sabtu (22/2/2025). Perjalanan dimulai dari Bali Timbungan, Kabupaten Badung, Bali menuju Secret Garden Village, Tabanan, Bali. Karakter jalan ini menemui lalu lintas yang umum seperti perkotaan; lampu merah dan padatnya kendaraan yang lalu lalang.
Sebelum membahas rasa berkendara, perlu sedikit diulas soal tampang Honda PCX 160 terbaru ini. Lebih segar dengan model dual headlamp. Selain itu bagian fairing dibuat lebih lebar dan agresif dengan tambahan lekukan-lekukan. Desainnya terlhat makin modern.
Sama seperti generasi sebelumnya, generasi PCX 160 terbaru ini juga memiliki fitur lampu DRL LED.
Hanya saja pada bagian stang kini sudah dilapisi cover seperti Forza. Jadi makin, mewah nih?
Tim redaksi detikOto juga menjajal fitur navigasi yang tersemat pada RoadSync. Hal ini sangat membantu dalam perjalanan yang diguyur hujan deras.
Navigasi yang berbasis Google Maps itu tetap aman digunakan. Apalagi PCX RoadSync bisa menggunakan fitur perintah suara untuk alamat yang dituju.
Ditambah kecanggihan dari fitur navigasi ini bisa terintegrasi dengan perlatan komunikasi internal dan true wireless stereo. Jadi pemilik motor tinggal kontrol lewat tombol yang berada di sebelah kiri atau perintah suara.
PCX 160 RoadSync sudah pakai 5 inch TFT panel meter. Ini juga yang bikin tampilan motor jadi lebih mewah, kerennya lagi secara otomatis berganti latar belakang sesuai dengan kondisi cahaya sekitar.
Memang tampilan navigasi yang ditampilkan pada layar TFT itu hanya berupa penunjuk arah atau turn by turn. Saat menggunakan TWS, ada suara yang mengeluarkan instruksi.
Menjajal fitur RoadSync di PCX 160 Foto: Ridwan Arifin
|
Navigasi suara itu memberi peringatan jalan mana yang harus digunakan, kapan harus berbelok, dan saran untuk rute yang lebih baik.
Suara yang muncul itu tidak hanya buat peta saja lho! pemotor yang sudah menggunakan fitur RoadSync bisa mendengarkan pesan yang masuk, bahkan dari Whatsapp sekalipun. Ataupun menjawab panggilan telepon.
Sepanjang perjalanan, ternyata juga bisa mendengarkan musik. Jadi perjalanan naik motor ini jauh lebih menyenangkan.
Yang menarik dari PCX 160 RoadSync ini adalah makin nyaman untuk perjalanan jauh. Salah satunya, Honda telah merevisi bagian deknya. Posisi tulang kering jadi makin jauh atau tidak menempel dengan dek. Area pijakan kaki juga mengalami sentuhan baru, jadi sepatu jadi tertutup foot step, beda dengan yang dulu.
Kemudian ubahan serta sok belakang (untuk varian RoadSync) dengan tabung membuat motor ini semakin nyaman, karakternya tidak lembut, ataupun keras, komposisinya pas. Saat melibas jalanan tidak rata, bisa meredam getaran dengan baik.
Manuver dari PCX 160 RoadSync ini terbilang stabil. Hal ini terasa saat melintasi etape kedua dari Secret Garden Village menuju Lovina Beach Club akan menghadapi jalur pegunungan dengan kontur naik turun. Tidak ada gejala body tertinggal.
Ketika duduk, tentu saja ada dua posisi kaki yang ditawarkan, yakni menekuk, posisi dek juga cukup luas, sehingga dengkul pun tidak mentok pada bagian depan.
Kedua, selonjoran. Untuk menambah kenyamanan, Honda PCX 160 ini mengalami penyempurnaan pada ruang area kaki pengendara sehingga dirasa membuat posisi berkendara semakin nyaman dalam menempuh area perkotaan maupun jarak jauh.
Lanjut ke posisi tangan. Rasanya tak jauh berbeda dengan Honda PCX seperti generasi sebelumnya. Jarak setang tak terlalu jauh, tapi juga tidak dekat. Jangkauannya membuat kenyamanan tersendiri. Kombinasi segitiga berkendara antara, bokong, kaki, dan tangan cukup membuat rileks saat mengendarai Honda PCX 160 ini.
PCX masih mempertahankan desain jok yang sedikit berundak –pemisah antara pengemudi dan penumpang– terasa pas untuk menopang bokong rider.
Soal performa mesin, racikan Honda PCX 160 dirasa masih pas untuk santai di perkotaan ataupun diajak agresif saat naik ke area kontur menanjak di sekitaran Jalan Singaraja.
Tarikan awal PCX 160 terasa mengisi, gampang banget saat diajak nanjak! jangan khawatir kalau tenaga bakal kosong, tinggal puntir gas saja.
Distribusi tenaganya juga merata di putaran bawah dan menengah ke atas. Berdasarkan pengetesan kami, karakter motor ini masih oke buat diajak harian ataupun touring jarak jauh.
(riar/din)