
Toraja –
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) resmi memasukkan Tedong Bonga, Kerbau Belang Toraja, ke dalam daftar kekayaan intelektual komunal (KIK) sumber daya genetik dari Toraja. Pencatatan itu bertujuan untuk melindungi warisan budaya, mendukung pariwisata, dan meningkatkan nilai ekonomi masyarakat di Tana Toraja dan Toraja Utara.
Keputusan itu tertuang pada Surat Pencatatan KIK yang diterbitkan Kemenhum pada Selasa (18/2/2025). Kepala Kanwil Kemenkum Sulsel Andi Basmal menyatakan pada Selasa (18/2) juga telah memasukkan data pencatatan KIK Tedong Bonga pada aplikasi KIK Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan di hari yang sama, terbit Surat Pencatatan KIK Sumber Daya Genetik dengan Nomor: SDG732025000073.
“Pencatatan kekayaan intelektual komunal salah satu hewan khas Toraja ini merupakan tindak lanjut dari koordinasi yang dilakukan Tim Kanwil Kemenhum Sulsel dengan Pemkab Tana Toraja dan Toraja Utara,” kata Kepala Kanwil Kemenkum Sulsel Andi Basmal seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/2).
“Pencatatan ini dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat pada dua kabupaten tersebut. Selain itu, dapat mendukung pariwisata, mengingat Tana Toraja dan Toraja Utara adalah salah satu daerah dengan objek wisata unggulan di Provinsi Sulawesi Selatan,” kata dia.
Langkah itu juga sebagai realisasi dari instruksi Menteri Hukum Supratman Andi Agtas untuk memberikan pelindungan terhadap potensi kekayaan intelektual Kerbau Belang Toraja.
Sebelumnya, Tedong Bonga pada 2012 telah mendapat Penetapan Rumpun Kerbau Toraya dari Menteri Pertanian yang menegaskan kekayaan sumber daya genetik adalah ternak asli Toraja.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Sulsel Demson Marihot menambahkan bahwa surat pencatatan KIK ini diterbitkan sebagai bagian dari perlindungan, pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan KIK sesuai dengan peraturan Perundang-undangan.
“Pencatatan ini dimohonkan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Toraja dan Dinas Pertanian Kabupaten Toraja Utara.
“Koordinasi dengan kedua dinas terkait ini juga telah dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, kami menyampaikan bahwa ini untuk pelayanan kami kepada daerah dan masyarakat,” dia menambahkan.
(fem/fem)