
Jakarta –
Era memori RAM DDR4, yang telah mendominasi pasar perangkat keras konsumen selama lebih dari satu dekade, akan segera berakhir. Para produsen DRAM utama, seperti Samsung, Micron, dan SK Hynix, secara bertahap menghentikan produksi DDR4 tahun ini.
Langkah tersebut diambil seiring meningkatnya permintaan untuk memori HBM (High Bandwidth Memory) dan DDR5, terutama dari pasar server, kecerdasan buatan (AI), dan komputasi awan.
Samsung sendiri telah mengumumkan penghentian produksi DDR3 pada tahun lalu karena permintaan yang terus menurun. DDR3, yang telah hadir di pasaran selama hampir 18 tahun, kini hampir ditinggalkan oleh semua produsen besar. Sementara itu, DDR4, yang memulai debutnya pada tahun 2014, juga mengikuti jejak pendahulunya.
Meskipun saat ini pangsa pasar DDR4 masih lebih besar daripada DDR5, tren menunjukkan bahwa popularitas DDR5 terus meningkat. Diperkirakan pasokan DDR4 akan mengalami penurunan tajam mulai paruh kedua tahun 2025.
Samsung, Micron, dan SK Hynix, tiga raksasa industri DRAM, kini mengalihkan fokus mereka pada produksi DDR5 dan HBM. Memori berkecepatan tinggi ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan yang terus melonjak dari pasar server, AI, dan komputasi awan.
Dampak dan Prediksi Pasar
Penghentian produksi DDR3 dan DDR4 oleh Samsung, Micron, dan SK Hynix pada paruh kedua tahun ini diperkirakan dapat menyebabkan kekurangan pasokan di awal. Namun, dengan fokus pada produksi memori berkecepatan tinggi seperti HBM, perusahaan-perusahaan ini berupaya untuk memenuhi permintaan pasar AI dan komputasi awan yang terus berkembang.
Di lain sisi penghentian produksi DDR4 oleh produsen besar membuka peluang bagi produsen yang lebih kecil untuk mengisi kekosongan pasar. Perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, seperti CXMT, memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan produksi DDR4 sekaligus mengembangkan DDR5.
Produsen memori asal Taiwan, seperti Nanya Technology dan Winbond, juga berpotensi untuk mengisi kesenjangan pasokan DDR3 dan DDR4.
(afr/fay)