![](https://i2.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2023/10/18/potret-menhub-cek-kesiapan-operasi-bandara-kertajati-5_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bandung –
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin secara terbuka curhat soal Bandara Kertajati yang terus bikin pemerintah nombok dan nombok lagi.
Meski memiliki potensi besar, bandara Kertajati ternyata masih minim rute penerbangan domestik sehingga membuat Pemprov Jabar terus nombok dalam mengoperasikan bandara tersebut.
Bey mengaku, Pemprov Jabar telah berupaya maksimal untuk mengoptimalkan layanan penerbangan di Bandara Kertajati. Namun berbagai kendala dihadapi seperti sedikitnya maskapai yang mau membuka rute penerbangan dari bandara tersebut.
“Untuk Kertajati yang disampaikan sudah kami lakukan semua, tapi kan itu masalah (rute) penerbangan, kami minta berkali-kali tidak ada katanya, pesawatnya memang tidak ada,” kata Bey, Minggu (9/2/2025).
Menurut Bey, Bandara Kertajati tak bisa mengandalkan penerbangan kargo yang saat ini baru berjalan beberapa kali. Padahal, Bandara Kertajati dianggap harus dipertahankan oleh akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
“Untuk kargo sudah kami lakukan, tapi ya kargo itu baru beberapa kali, terus ada hal yang baik, yaitu usahakan Kertajati tetap dipertahankan, karena dari sisi teknis sangat bagus menurut teman-teman ITB,” ujarnya.
“Dan juga ada yang belum kami lakukan, yaitu minimal 10 pesawat yang mau menjadikan Kertajati sebagai base (markas), itu akan menghidupkan Kertajati,” sambungnya.
Bey mengungkapkan, saat ini kondisi Bandara Kertajati semakin sulit setelah maskapai yang melayani rute penerbangan internasional menyetop sementara penerbangan.
Hal itu berimbas pada turunnya okupansi penumpang di bandara terbesar kedua di Indonesia tersebut. Bahkan Bey terang-terangan menyatakan Pemprov Jabar selalu menutupi kekurangan (menomboki) biaya operasional bandara.
“Iya itu kami masih kejar terus, sekarang tuh di bawah 1.000 sehari, kalau secara ekonomi semakin nombok cuma kan gimana,” ungkap Bey.
Menurutnya, Bandara Kertajati harus terus dipertahankan mengingat salah satu sumber pembangunannya menggunakan bantuan pembiayaan dari sindikasi perbankan syariah yang salah satunya dari Bank Jateng Syariah sekitar Rp 366 miliar.
Bey memastikan, Pemprov Jabar akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan Bandara Kertajati, termasuk meminta solusi dari Kementerian Perhubungan terkait pengelolaan bandara ke depannya.
“Harus kami pertahankan karena kan ada utang juga, kalau ditutup gimana. Jadi saya sampaikan kemarin, kami itu kadang-kadang sudah semua kami lakukan tapi seperti ini. Jadi ya mudah-mudahan ada progres,” ujarnya.
“Saya minta waktu ke Menhub bagaimana Kertajati ke depan karena berat kan kalau dari anggaran BUMD. Jangan ditutup nanti kalau ditutup pinjaman dari Bank Jateng Syariah bagaimana,” tutup Bey.
——-
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)