![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/09/gua-safarwadi-cipatujah-tasikmalaya-1_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tasikmalaya –
Fenomena sosial unik terjadi di Gua Safarwadi, Tasikmalaya. Gua ini dipadati oleh para peziarah karena konon katanya, gua ini bisa ‘tembus’ sampai ke Mekkah.
Gua Safarwadi di Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya belakangan viral di media sosial. Warga yang ingin ‘naik haji’ berbondong-bondong mendatangi ke gua ini. Lokasi ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah.
Deretan bus besar berjajar di areal parkir.Peziarah mulai memadati lokasi Gua Safarwadi. Mereka terdengar mengumandangkan azan di pintu masuk gua. Dipandu oleh petugas, pengunjung masuk ke dalam dengan penerangan lampu petromak.
Gua Safarwadi memiliki panjang 284 meter dan memiliki dua ujung, ujung pertama sebagai pintu masuk yang berada di Kampung Pamijahan. Lalu pintu kedua menembus ke Kampung Panyalahan.
“Yah ini peziarah lumayan naik kalau di bulan Mulud (Robiul Awal). Kami tunjukan jalan masuk ke dalam, dan pandu mereka saat di dalam,” kata Aef, Koordinator petugas Gua Safarwadi.
Para peziarah sengaja datang untuk napak tilas perjuangan para aulia salah satunya Syekh Abdul Muhyi. Mereka juga berkesempatan memanjatkan doa, sekaligus merenungkan kekuasaan Allah melalui Goa Safarwadi.
“Kami datang buat ziarah, kita berdoa dan mendoakan yang sudah tiada. Sambil juga kita mensyukuri atas kebesaran Alloh dengan diciptakannya gua ini,” kata Iwa, salah satu peziarah.
Peninggalan Syeikh Abdul Muhyi
KH. Endang Ajidin selaku sesepuh komplek Ziarah Pamijahan menjelaskan keberadaan Gua Safarwadi. Gua ini merupakan tempat Syeikh Abdul Muhyi semedi bersama para muridnya dulu.
Dalam kepercayaan yang diturunkan secara turun temurun, di dalam gua terdapat sejumlah jalan menuju Cirebon, Banten, Surabaya hingga Makkah. Bahkan, terdapat juga batu yang bergambar peci haji sebanyak tujuh buah.
Gua Safarwadi, Cipatujah, Tasikmalaya Foto: Deden Rahadian/detikJabar
|
“Di dalam gua itu terdapat ada lubang-lubang yang dikatakan menurut sejarah yang tempatnya di komplek mesjid agung dalam gua. Lobang itu ada dikasih nama lubang ke Cirebon, ke Surabaya, ini lobang ke Banten bahkan ada lobang dikatakan ke Makkah. Ada juga batu yang bergambar peci haji sebanyak tujuh buah,” kata KH. Endang Ajidin.
Endang menjelaskan, kisah itu hanya satu bagian dari fragmen hikayat para pendahulu. Viralnya gua Safarwadi yang disebut-sebut memilki jalan menuju Makkah harus ditanggapi dengan bijaksana.
Ada Kiai yang Pernah Terjebak di Gua
Secara faktual, lubang ini tak bisa menuju Mekkah secara faktual. Hal itu terbukti beberapa tahun silam, seorang pemuka agama yang juga ketua rombongan peziarah mencoba memasuki lubang dan berakhir terjebak di sana.
“Dulu saya pengurusnya, ada kiai, ketua rombongan yang mencoba masuk ke dalam lubang menuju Makkah. Dan kenyataannya susah keluar, sampai kami pengurus berdoa di lokasi dan alhamdulillah yang bersangkutan bisa keluar tanpa lecet sedik pun. Jangan coba-coba masuk ke situ kalau tidak setaraf keilmuannya,” tutur Endang.
Usai kejadian itu, lubang menuju ke Mekkah ditutup selama beberapa tahun. Tetapi kini, dibuka kembali dengan peringatan yang melarang peziarah masuk ke dalam tempat tersebut.
Lubang menuju ke Makkah tentu tidak bisa mengantarkan manusia biasa menuju Tanah Suci. Ini bagian simbol kekuatan ikhtiar dan doa. Jika seseorang berdoa serta berusaha dengan sungguh-sungguh, bisa pergi haji dengan layak.
“Ya kalau menuju ke Tanah Suci lewat situ kapan sampainya kalau kita kita. Itu cerita keramat saja, lewat berdoa, bertaqorub kepada Allah tidak mustahil mereka mendapat rezeki banyak yang akhirnya bisa pergi haji,” ucap KH. Endang Ajidin.
Setelah viral di media sosial, tak sedikit netizen yang berusaha menjelaskan sikap menghadapi fenomena Goa Safarwadi Pamijahan.
“Menurut literasi Masyarakat Jawa dan Kepercayaan para tetua bahwasanya Goa Safarwadi itu adalah Goa tempat bersemedinya Syeikh Abdul Muhyi. Dan di goa itu tempat berkumpulnya Para Wali Songo sebagai tempat diskusi dan sebagainya. Menurut yang diceritakan di situ pula bahwasannya bukan goa yang menjadikan syekh Abdul Muhyi pergi Ke Makkah melainkan karena Irhas atau keajaiban yang diberikan ALLOH kepada orang yang benar benar soleh yang diberikan Alloh pada Syeikh Abdul Muhyi. Bagi yang percaya mohon tidak terlalu fanatik atas kepercayaan tersebut sehingga tidak menjelek jelekan orang yang tidak atau belum percaya. Bagi yang tidak percaya ada baiknya tidak mengolok2 golongan yang percaya,” tulis akun ihsanrizki_
——-
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)