![](https://i0.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/02/08/hyundai-ioniq-5-mogok_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Hyundai Ioniq 5 mogok di tengah jalan, wal hasil jalanan di sekitar Ancol, Jakarta Utara menjadi macet… cet… cet. Menurut berbagai media sosial mogoknya mobil listrik Hyundai Ioniq 5 ini mengalami permasalahan pada komponen.
Tapi jika mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 mengalami permasalahan dan mogok di jalan, boleh di dorong atau di derek gak ya? Dalam pemberitaan detikOto, salah satu petinggi Hyundai saat itu menjelaskan,jika ada permasalahan pada mobil listrik jangan asal utak-atik, karena jika itu dilakukan bisa menyebabkan kerusakan.
“Jika terjadi kendala pada mobil listrik di tengah perjalanan, jangan asal utak-atik. Salah-salah, mobil listrik malah bisa bermasalah ke depannya. Di sarankan agar menyerahkan kepada dealer untuk diperbaiki,” ujar juru bicara Hyundai saat itu.
“Apalagi ini mobil listrik, salah colok nggak tahu apa yang terjadi. Dealer kita siap, sudah dilengkapi dengan peralatan special service tools. Orang-orangnya juga sudah kita train (latih) untuk meng-handle itu,” dirinya menambahkan.
Menanggapi peristiwa mogoknya Hyundai Ioniq 5 ini pihak Hyundai Indonesia belum bisa berkomentar. Redaksi detikOto menghubungi PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk meminta keterangan lebih lanjut mengenai kejadian viral tersebut. Namun, mereka saat ini masih mencari apakah sudah ada laporan atau belum.
“Soal yang video itu kita belum bisa berkomentar karena masih mencari tahu apakah ada laporan soal kejadian itu,” ujar Budi Nur Mukmin selaku Chief Marketing Officer (CMO) HMID kepada detikOto, Sabtu (7/2).
Budi menjelaskan, pihaknya punya layanan darurat yang siap siaga selama 24 jam. Layanan tersebut, kata dia, bisa dipakai kustomer dalam situasi sejenis.
“Kalau layanan darurat, kita ada 24 jam layanan Road Side Assistant yang siap membantu kustomer kita bila menghadapi kendala di jalan. Kita juga ada layanan EV mobil charging service,” kata dia.
Sebagai catatan, hingga berita ini dimuat, tayangan viral tersebut sudah disaksikan sebanyak 140 ribu kali. Kebanyakan warganet bertanya-tanya mengenai penyebab utamanya.
(lth/din)