Badung –
Sebuah kelab malam di Bali bikin gaduh karena memakai gambar Dewa Siwa sebagai latar pertunjukan musik DJ. Satpol PP pun memanggil pihak kelab malam itu.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung memanggil manajemen kelab malam di Bali yang memasang visual Dewa Siwa sebagai latar belakang saat pertunjukan musik elektronik dari disc jockey (DJ) berlangsung.
Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara membenarkan pemanggilan manajemen Atlas Super Club itu ke kantor Puspem Badung sekitar pukul 09.00 Wita.
Suryanegara mengatakan manajemen beach club itu mengaku lalai dan kecolongan atas penayangan visual itu sehingga viral di media sosial (medsos).
“Kami menerima kedatangan manajemen Atlas. Mereka mengklarifikasi dan mengakui yang ramai saat ini merupakan kesalahan mereka,” tutur Suryanegara, Senin (3/2) malam.
Suryanegara menjabarkan, pertunjukan dengan visual berlatar belakang gambar Dewa Siwa itu terjadi pada Kamis (30/1/2025) di Atlas Super Club sekitar pukul 23.40 Wita.
Kesalahan terjadi saat materi visual yang akan ditampilkan terlewat dari proses skrining sehingga saat show dimulai, visual itu ditampilkan dalam durasi 1 menit.
Sesuai SOP, petugas wajib melakukan skrining materi apa saja yang akan ditampilkan saat show berlangsung. Manajemen Atlas pun merasa kecolongan atas penampilan visual itu lantaran yang ditayangkan tidak melalui seleksi atau proses pemilahan.
“Kebetulan mereka download file itu online. Dari pihak manajemen menyatakan mestinya SOP di sana itu, sebelum tayang nanti malam, saat ini sudah harus skrining. Itu terjadi kesalahan dan manajemen menyadari,” ucap Suryanegara menyampaikan klarifikasi manajemen Atlas.
Manajemen kelab malam itu, baru menyadari visual yang ditampilkan adalah hal sensitif, karena berkaitan dengan simbol agama. Gambar itu pun menjadi viral di medsos.
Manajemen Atlas sudah menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian itu dan tidak bermaksud melecehkan simbol agama apapun.
“Dari pihak manajemen sudah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang kembali. Kami sudah berikan surat peringatan dan kami ingatkan kembali agar hati-hati, dan tetap menjaga, menghormati adat budaya yang berlandaskan Agama Hindu,” tukas Suryanegara.
Sementara itu, saat dikonfirmasi tim detikBali via telepon, manajemen Atlas Super Club saat ini belum bisa memberikan pernyataan terkait hal tersebut. Manajemen menyampaikan akan memberikan keterangan resmi dalam waktu dekat.
Sebelumnya diberitakan, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali langsung bereaksi atas kegaduhan itu. PHDI bahkan menyatakan menyiapkan somasi untuk kelab malam yang dinilai melecehkan agama Hindu tersebut.
“Kami pertama menelusuri dulu siapa itu,” kata Sekretaris PHDI Bali Putu Wirata Dwikora saat dihubungi detikBali, Minggu (2/2/2025).
Walaupun belum diketahui dalang di balik dugaan pelecehan itu, Wirata menegaskan, PHDI Bali telah menyiapkan surat somasi terbuka bagi pelaku penayangan itu untuk mengklarifikasi.
“Kedua, kami sedang menyiapkan surat terbuka dulu kalau belum diketahui siapa pelakunya, kami siapkan surat terbuka,” tegas dia.
——–
Artikel ini telah naik di detikBali.
(wsw/wsw)