Jakarta –
Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung siap menyesuaikan efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto. Efisiensi anggaran itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
“Intinya, apa yang diatur oleh pemerintah pusat tentunya kami akan menyesuaikan,” kata Pramono usai menggelar syukuran kemenangannya di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat (31/1/2025).
Pramono menjelaskan APBD Jakarta sudah ditetapkan dan aturan bagi hasil dengan pusat lebih tinggi usai tak lagi menjadi ibu kota. Menurutnya, efisiensi ini bisa memberikan modal lebih untuk program-program lain.
“Tetapi Jakarta kan APBD sudah ada, dan kalau mengikuti aturan sebenarnya Jakarta bagi hasilnya lebih tinggi dari yang sekarang karena Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota, persentasenya naiknya tinggi banget. Kan semua pungutan adanya di Jakarta,” jelasnya.
Selanjutnya, Juru Bicara Tim Transisi Pramono Anung, Chico Hakim, menambahkan efisiensi anggaran tak akan mengganggu program yang akan dijalankan Pramono usai dilantik.
“Justru malah bisa menjadi membiayai. ngerti nggak? Jadi yang diefisiensi kan hal-hal seperti perjalanan dinas, biaya makan dan snack rapat, jadi itu kan bukan bagian dari program kita,” ungkapnya.
Menurut Chico, efisiensi anggaran bukan berarti memotong anggaran hingga tidak dikeluarkan untuk membiayai program. Namun efisiensi dilakukan untuk dialokasikan ke program-program yang akan dijalankan.
“Jadi anggaran yang tidak perlu itu dirampingkan dan dialokasikan untuk hal-hal yang bersentuhan langsung dengan rakyat kan gitu. Bukan artinya APBD Jakarta, misalnya 100 triliun, harus jadi 50 triliun, bukan gitu,” imbuh Chico.
(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu