Jakarta –
Kepolisian Bali telah menginformasikan kerugian yang dialami oleh WNA Ukraina yang dirampok geng Rusia. Kabid Humas Polda Bali Kombes Ariasandy mengungkap total kerugian yang dialami warga Ukraina bernama Igor Iermakov mencapai Rp 3,2 miliar.
Iermakov sebelumnya dirampok oleh empat orang geng Rusia di Bali. Dalam aksi perampokan tersebut, geng Rusia itu mengenakan pakaian serba hitam yang didadanya bertuliskan ‘polisi’.
“Kami sedang tangani kasus kekerasan dan penculikan WNA hingga menimbulkan kerugian Rp 3,2 miliar,” ungkap Ariasandy seperti dikutip dari detikBali, Jumat (31/1/2025)
Ariasandy mengungkapkan empat perampok bertopeng itu merampas ponsel dan memaksa Iermakov membuka akun Binance miliknya. Setelah itu, para pelaku mengambil uang kripto milik Iermakov dengan cara mentransfernya melalui alamat dengan kombinasi angka dan huruf.
“Korban juga dipaksa mengatakan akun Binance untuk diambil kriptonya senilai 214.429 USD (Rp 3,5 miliar),” ungkapnya.
Detik-detik perampokan brutal itu viral di media sosial. Saat kejadian, Iermakov tengah mengendarai mobil bersama seorang sopir warga Indonesia. Perampokan itu terjadi di Jalan Tundun Penyu, Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada 15 Desember 2024.
Ariasandy mengatakan perampokan itu berawal saat Iermakov bersama sopirnya sedang dalam perjalanan menuju Tanah Bali Villas. Saat melintas di lokasi kejadian, mobil mereka diadang dua mobil hitam yang dikendarai oleh para perampok.
Mereka pun keluar dari mobil kemudian memaksa Iermakov dan supirnya untuk keluar dari mobil mereka. Setelah itu, para perampok tersebut menutup kepala bule Ukraina tersebut dan sopirnya menggunakan kain hitam.
Tak hanya itu, mereka juga menodongkan pistol dan memborgol tangan keduanya. Bahkan, Iermakov dan sopirnya sempat dianiaya oleh empat anggota geng Rusia itu sebelum dibawa ke sebuah vila di Jalan Blong Keker Perumahan Permata Gatsu Blok A Nomor 10, Jimbaran, Badung. Ariasandy mengatakan vila itu disewa seseorang berinisial AM.
“Di vila itu, korban kembali dianiaya dan dirampas ponselnya,” ungkapnya.
Akibat peristiwa itu, Iermakov dan sopirnya mengalami sejumlah luka di kepala dan pinggang. Ariasandy menegaskan polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
“Sembilan saksi sudah kami periksa. Koordinasi dengan imigrasi dan Kedutaan Ukraina sudah dilakukan. Juga, dua kali dilaksanakan prarekonstruksi,” pungkasnya.
——–
Artikel ini telah tayang di detikBali.
(upd/fem)