Bandung –
Dirlantas Polda Jabar Kommbes Ruminio Ardano memperkirakan puncak arus balik libur panjang Isra Miraj dan Imlek terjadi pada Rabu (29/1/2025). Selama puncak arus balik, kendaraan barang dilarang melintas di jalur arteri maupun jalur tol.
“Untuk pembatasan transportasi angkutan barang, kami himbau untuk patuhi SKB Menteri, bagi angkutan barang, sumbu 3 atau lebih baik di jalan tol atau arteri yang akan dimulai dari pukul 00,00 WIB tanggal 29 Januari sampai pukul 24.00 WIB atau hingga pergantian hari Tanggal 30 Januari,” kata Ruminio dihubungi via sambungan telepon, Selasa (28/1).
Ruminio mengatakan pembatasan kendaraan angkutan barang itu dilakukan agar pada saat puncak arus balik terjadi tidak ada hambatan di jalan raya.
“Itu yang kami harapkan, pembatasan operasional ini dapat mengurangi kepadatan pada saat besok puncak arus balik,” ujar Ruminio.
Rumino mengatakan sehari jelang puncak arus balik libur panjang seluruh jalur wisata di Jabar dipadati pengunjung.
“Untuk hari ini terpantau seluruh tempat wisata di Jabar ramai, mulai dari Lembang, Ciwidey, kemudian tempat wisata Gunung Papadayan dan Cipanas Garut, hingga Pangandaran ramai,” ujarnya.
“Kondisi arus lalu lintas di wilayah hukum Polda Jabar masih dalam kondisi lancar aman dan terkendali,” dia menambahkan.
Menurut Ruminio, 1.200 polisi lalu lintas disiagakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas di jalur wisata hingga jalan tol. Dari mulai Tol Trans Jawa, Jakarta-Cikampek, Cikampek-Palimanan, Cikampek-Padalarang, Padalarang-Cileunyi dan Cisumdawu. Meski puncak arus balik diprediksi terjadi besok, untuk peningkatan kendaraan di jalan tol sudah terjadi sejak kemarin.
“Lalu lintas tol normal tidak ada peningkatan arus lalu lintas yang signifikan. Pergerakan kendaraan di GT Tol Kalihurip Utama, Bandung ke Jakarta atau ke arah Jawa sekitar 4 ribu per jam, masih di bawah arus puncak dibandingkan dengan kemarin yang sudah ada peningkatan arus balik terkait liburan panjang ini,” ujarnya.
Polda Jabar juga memiliki cara untuk mengantisipasi kemacetan, beragam cara bertindak (CB) dan rekayasa lalu lintas dilakukan bila mana terjadi kepadatan lalu lintas. Mulai dari mengantisipasi kepadatan, kemacetan serta pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli di daerah rawan kecelakaan.
Khusus untuk jalur Puncak diterapkan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan sistem ganjil genap sesuai hari dan tanggal. Selain itu, juga diterapkan one way di tempat-tempat wisata.
“Mulai dari di Lembang, kemudian di Ciwidey, kemudian Cipanas Garut,” tuturnya.
Ruminio mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan perjalanan arus balik agar persiapkan diri dan lakukan pengecekan kendaraan sebelum melaksanakan perjalanan. Selain itu, dia meminta masyarakat memantau situasi arus lalu lintas melalui sumber berita baik dari medsos atau media mainstream terkait informasi puncak arus balik sehingga masyarakat dapat memilih dan mengatur waktu sehingga tidak bersamaan.
“Kami juga imbau kepada pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan petunjuk serta arahan petugas polisi lalu lintas dan kemudian diharapkan kepada masyarakat pengguna jalan khususnya pengemudi agar meningkatkan kewaspadaan dan fokus berkendara karena cuaca masih hujan,” kata dia.
Bagi pengguna jalan tol Ruminio juga berharap untuk mengisi saldo e toll yang cukup sehingga saat melakukan transaksi di gerbang tol tidak terkendala serta menghambat perjalanan, selain itu sebelum memasuki tol isi BBM yang memadai.
“Itu dilakukan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di SPBU atau rest area jalan tol sehingga perjalanan diharapkan aman, selamat, tertib dan lancar,” ujar dia.
(fem/fem)