Jakarta –
Tamara Tyasmara dan keluarga menjalani pengajian untuk memperingati satu tahun kepergian anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo.
Setelah pengajian, Tamara sempat berbincang dengan awak media. Ia tak kuasa menahan tangis dan menegaskan bahwa nyawa anaknya adalah segalanya.
Perihal ini, Tamara Tyasmara juga menolak adanya banding yang dilayangkan terpidana pembunuhan Dante, Yudha Arfandi.
“Harapannya, hakim Mahkamah Agung menolak banding yang diajukan terdakwa karena nyawanya Dante benar-benar nggak bisa diganti dengan apapun. Rasanya berat banget, mohon pengertiannya aja untuk semua dan supportnya,” tegas Tamara Tyasmara di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.
Tamara menjelaskan hal ini sambil menangis. Ia merasa kepergian Dante selama satu tahun ini semakin membuatnya kehilangan.
“Berasanya makin lama justru makin berasa. Awal-awal tuh aku merasa kayak nanti ada lagi. Nah ke belakang ini memang sudah ‘oh udah nggak ada'”, jelas Tamara lagi.
Meski begitu Tamara merasa harus ikhlas atas kepergian anaknya. Tapi, rasa sedih dan menyesal masih selalu ada.
Ia bahkan masih harus selalu meminta keadilan untuk anaknya. Termasuk membuat Yudha Arfandi mendapatkan hukuman seberat-beratnya.
“Ya mau nggak mau harus ikhlas, tapikan namanya ikhlas itu berat ya. Dibilang ikhlas ya belum ikhlas, gimana ya aku juga bingung jelasinnya. Tapi mau nggak mau harus ikhlas sih, apalagi sudah setahun kan ya pengen Dante bahagia di sana insyaallah di sini pelan-pelan akunya belajar ikhlas,” papar Tamara Tyasmara sambil mengusap air matanya.
(pig/wes)