Surabaya –
Jembatan Suramadu yang ikonik itu sedang tidak aman. Ada teror benang layangan yang bikin para pemotor jadi korban berjatuhan.
Benang nilon misterius di Jembatan Suramadu memakan korban seorang pemotor. Korban sampai harus menerima lima jahitan di bibirnya. Benang tersebut diduga dari layangan yang putus.
Hal itu disampaikan Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono. Dari bentuk benang yang diamankan petugas, diduga benang tersebut merupakan benang yang digunakan untuk menerbangkan layangan.
“Dari bentuk senarnya itu mirip dengan senar layangan,” ujarnya, Minggu (18/1/2025).
Ia mengaku prihatin atas kejadian yang menimpa M Bagus Sugiarto. Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) semester tiga itu menderita luka di bagian wajah akibat terjerat benang nilon di jembatan Suramadu.
“Iya, kami sangat prihatin. Kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek Sukolilo, dan saat ini masih didalami petugas, dari mana asal-usul benang tersebut,” imbuhnya.
Hendro menyebutkan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar kejadian serupa tak terulang.
“Kami dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar masyarakat yang melintas di Jembatan Suramadu merasa aman dan nyaman,” pungkasnya.
Warga Pun Merasa Was-was
Warga yang hendak melintas Jembatan Suramadu dari arah Surabaya ke Madura pun was-was. Mereka takut terkena senar atau tali nilon, akhirnya berkendara mengurangi kecepatan dari biasanya.
Ririn (22), warga Bangkalan merasa resah dan was-was dengan kejadian itu. Apalagi tiap pekan selalu ke Surabaya menyeberangi Jembatan Suramadu. Informasi adanya senar misterius itu sudah menyebar di grup-grup pesan online.
“Was-was pasti kalau lewat, karena sering lewat. Viral senar itu di grup kok ada senar misterius, kalau di video seperti diikat,” kata Ririn saat ditemui di dekat Jembatan Suramadu arah Bangkalan, Minggu (19/1/2025).
Sebelumnya, Bagus, seorang warga Bojonegoro, mengalami insiden saat dalam perjalanan menuju Bangkalan melalui Jembatan Suramadu pada Jumat (17/1/2025). Ia berangkat dari rumahnya selepas asar, dan tiba di Surabaya sekitar pukul 17.30 WIB.
Saat hampir mencapai pintu keluar Suramadu sisi Madura pada pukul 17.45 WIB, wajahnya terluka akibat terkena benang yang membentang di jalan. Kaget dan berdarah, Bagus mencoba menghentikan pendarahan dengan sweater yang ia kenakan sambil melanjutkan perjalanan.
Setelah melewati Suramadu, ia berhenti di tepi jalan untuk mencari puskesmas terdekat. Di puskesmas, ia mendapatkan lima jahitan untuk lukanya. Setelah mendapatkan perawatan, Bagus melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sukolilo.
——
Artikel ini telah naik di detikJatim, bisa dibaca selengkapnya di sini dan di sini.
(wsw/wsw)