Jakarta –
Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan bahwa seorang warga negara Austria telah diculik oleh penyerang tak dikenal di negara Afrika Barat yang dikuasai militer. Niger namanya.
Mengutip BBC, Minggu (19/1/2024), kementerian tersebut mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada kantor berita AFP dan mengatakan bahwa mereka mengetahui adanya kemungkinan penculikan terhadap seorang wanita Austria di Agadez. Lokasinya berjarak 900 km dari ibu kota Niamey.
Wanita tersebut dilaporkan dipaksa masuk ke dalam sebuah kendaraan 4×4 oleh orang-orang tak dikenal di distrik Fada, Agadez, di tepi Gurun Sahara.
Menurut situs media lokal, Air Info Agadez, kkorban yang bernama Eva Gretzmacher adalah seorang pekerja pembangunan berusia pertengahan 70-an dan telah tinggal di Niger selama lebih dari dua dekade.
Pihak Niger belum memberikan komentar atas insiden tersebut.
Air Info melaporkan bahwa para penculik muncul di rumah Gretzmacher dengan membawa pistol dan memaksa masuk. Mereka tidak membawa apa pun.
Gretzmacher disebut-sebut menjalankan proyek-proyek di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan dan budaya.
Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan delegasi Uni Eropa dan pihak berwenang di lapangan.
Niger telah berjuang melawan pemberontakan selama bertahun-tahun.
Junta militer berada di bawah tekanan karena gagal mengekang serangan militan. Itu menjadi salah satu alasan untuk menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum yang terpilih secara demokratis pada Juli 2023.
Niger, bersama dengan negara tetangganya Mali dan Burkina Faso, sedang bergulat dengan serangan-serangan dari kelompok-kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda dan ISIS.
Sejak kudeta, Niger telah mendesak Prancis dan negara-negara Barat lainnya untuk menarik pangkalan militer mereka dan membentuk aliansi keamanan dengan negara tetangganya, Mali dan Burkina Faso, yang dipimpin oleh junta.
(msl/fem)