Jakarta –
Edi Sunarsono (68), ayah Osima Yukari (30), korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, berhadap ada mukjizat keselamatan pada anaknya. Ia berharap anaknya yang masih hilang itu hanya mengalami luka ringan dan datanya terselip di salah satu rumah sakit.
“Harapan saya, kalau ada mukjizat, monggo-lah, siapa tahu, ini ketelingsud ya, ketelingsud. Maksudnya ketelingsud iki apakah dia ada luka ringan atau di mana, tempat dirawat di mana,” ujar Edi saat wartawan menemuinya di Rumah Sakit Bhayangkari Polri, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2025).
Edi mengatakan saat ini keluarganya yang lain masih berharap keselamatan ada pada Osima Yukari. Keluarga masih belum yakin bahwa Osima menjadi korban kebakaran Glodok Plaza.
“Nah, keluarga semua kan belum yakin kalau Ema sudah (tidak ada),” ujar Edi.
“Mungkin untuk bombong hatinya dewek-dewek, anakku urip, ponakanku urip padahal dia tahu sebetulnya,” tambahnya.
Namun, jika nyawa anaknya tak tertolong, Edi mengaku akan menerima dengan lapang dada. Ia tidak ingin menangisi dan memahami bahwa ketiadaan anaknya adalah skenario Tuhan.
“Ojo disesali, ojo ditangisi, ojo digelani. Ini adalah skenario Tuhan. Skenario Tuhan harus kita terima dengan lapang dada,” kata Edi.
Saat ini Edi berharap proses identifikasi jenazah bisa berlangsung dengan segera. Jika benar DNA Edi sama dengan anaknya, ia akan langsung membawanya pulang ke Kendal, Jawa Tengah.
“Ini karena banyak yang tidak bisa dikenali, otomatis kan tes DNA. Harapan saya, clear, cocok dengan DNA anak saya, saya ingin segera,” ujar Edi.
“Kalau clear, bisa saya bawa pulang, kalau bisa lho ya. Harapan saya, bawa pulang karena keluarga di sana sudah menunggu,” tambahnya.
Kendala Pencarian Korban
Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin mengatakan petugas kesulitan mengevakuasi korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Dia mengatakan banyak tumpukan puing akibat atap roboh.
“Kendalanya pertama adalah areanya cukup luas, karena memang material yang ada di karaoke di lantai 7, 8, dan 9 itu mudah terbakar. Kemudian lantai 9 atapnya roboh semua yang dari baja ringan serta spandex, jadi nutupi, lantai 9 juga roboh,” ucap Syarifuddin, kepada wartawan di lokasi, Jumat (17/1).
“Jadi kesulitan ini area luas ditambah tumpukan puing dan spandex ditambah dengan sekat-sekat ruangan. Nah, ini jadi mempersulit kita mencari korban ataupun dalam penuntasan pemadaman ini,” sambungnya.
(azh/azh)