Jakarta –
Polisi mengungkap kekejian ayah dan ibu yang menyiksa anaknya sendiri hingga tewas di ruko Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Tak hanya dipukuli dengan tangan kosong, korban juga sempat dipukuli menggunakan kemoceng.
Kemoceng yang menjadi salah satu bukti kekejian orang tua dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya. Kemoceng itu berwarna merah muda dengan gagang stainless steel.
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan kedua orang tua menyiksa korban setelah muntah di minimarket di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Tersangka ibu menampar korban sebanyak dua kali di bagian mulut dan mencubitnya sebanyak tiga kali.
“Setelah selesai menghirup lem, masih dalam pengaruh lem, tersangka A meluapkan emosinya dengan cara menarik dengan keras tangan korban, kemudian menampar korban dengan keras pada bagian pipi sebelah kiri sebanyak dua kali, tersangka A lanjut memukul korban bagian dada,” jelas Wira.
Tak hanya itu saja, A juga memukul pantat korban dengan kemoceng sebanyak 2 kali sambil mengingatkan agar korban tidak muntah sembarangan. Karena masih emosi, ayah kembali menyiksa korban.
Kemoceng saksi bisu ayah dan ibu di Bekasi menganiaya putranya hingga tewas. (dok. Istimewa)
|
“Dikarenakan masih emosi, tersangka A lanjut menendang korban pada bagian dada sebanyak 1 kali yang membuat korban terjatuh dalam keadaan posisi duduk. Kemudian, tersangka A menendang korban kembali pada bagian pipi sebelah kiri hingga kepala korban terbentur pintu besi rolling door ruko, saat korban sudah tidak berdaya dengan menunjukkan adanya sesak nafas,” jelasnya.
Setelah itu, pasutri ini tidur meninggalkan anaknya dalam kondisi tak sadarkan diri. Korban baru diketahui tewas keesokan paginya, pada Senin (6/1).
Korban Kerap Dibawa Ngamen
Usut punya usut, kemoceng itu merupakan alat yang sehari-hari digunakan orang tua korban untuk mengemis. Orang tua korban, Aidil Zacky Rahman alias Zack (19) alias Kidoy dan Sinta Dewi (22), kerap mengamen mengelap mobil di lampu merah.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Resa F Marasabessy mengatakan Zacky dan Sinta sehari-hari bekerja mengamen. Mereka kerap membawa korban mengamen di jalanan.
“(Korban) ikut ngamen, anaknya ikut ngamen yang biasa digendong di pinggir jalan. (Ngamen) ada yang pakai kemoceng ngelap mobil, ibunya sambil gendong anaknya,” ujar Ressa.
(mea/dhn)