Jakarta –
Seorang pria Kanada telah ditangkap oleh pihak berwenang India di bandara New Delhi. Itu setelah sebuah tengkorak buaya ditemukan di dalam kopernya.
Mengutip CNN, Minggu (12/1/2025), pria berusia 32 tahun yang tidak disebutkan namanya oleh pihak berwenang sedang dalam perjalanan menuju Kanada dari ibu kota India. Kemudian ia dihentikan saat pemeriksaan keamanan di Bandara Internasional Indira Gandhi (DEL).
“Setelah diperiksa, tengkorak dengan gigi tajam, menyerupai rahang bayi buaya, dengan berat sekitar 777 gram, ditemukan terbungkus kain berwarna krem,” kata Bea Cukai Delhi.
Dikatakan bahwa tengkorak tersebut adalah milik spesies yang dilindungi di bawah Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar negara ini. Dan, pria tersebut telah melanggar hukum dan Undang-Undang Bea Cukai.
Bea Cukai mengatakan bahwa tengkorak tersebut telah diserahkan kepada Departemen Hutan dan Satwa Liar untuk diuji di laboratorium.
“Kasus ini menyoroti pelanggaran serius terhadap satwa liar dan undang-undang bea cukai. Kolaborasi antara Bea Cukai dan Departemen Kehutanan sangat penting untuk memastikan bahwa satwa liar yang dilindungi tidak diselundupkan,” kata Bea Cukai Delhi.
Sebuah laporan tahun 2022 dari TRAFFIC, sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau perdagangan satwa liar, menemukan bahwa seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor penerbangan di India, penyalahgunaan bandara untuk menyelundupkan satwa liar juga meningkat di India dan di seluruh wilayah tersebut.
Antara tahun 2011 dan 2020, terdapat 141 insiden penyitaan satwa liar dilaporkan terjadi di bandara-bandara di seluruh India, yang melibatkan 146 spesies hewan. Reptil termasuk buaya, kadal, ular, dan kura-kura merupakan kelompok yang paling banyak ditemukan selama periode waktu tersebut, menyumbang 46% dari penyitaan.
“India termasuk di antara sepuluh negara teratas dalam hal penggunaan sektor penerbangan untuk perdagangan satwa liar. Ini adalah penghargaan yang tidak diinginkan,” kata Atul Bagai, Kepala Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) di India saat itu.
Pemerintah India telah berusaha untuk menindak perdagangan hewan liar di bawah Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar dan sebagai anggota dari CITES, badan pembuat hukum internasional tertinggi untuk perdagangan satwa liar.
Wisatawan Kanada ini bukanlah orang pertama yang mencoba membawa hewan atau bagian tubuh hewan dalam bagasi kabin.
Tahun lalu, TSA menemukan ular sanca sepanjang 1,2 meter di dalam tas penumpang di Bandara Tampa, Florida, yang kemudian menjadi bahan lelucon di Instagram.
(msl/msl)