Jakarta –
Pelita Jaya memasang target untuk mempertahankan gelar juaranya di Indonesia Basketball League (IBL) 2025, meskipun tantangan musim ini akan lebih berat dan ketat.
Kompetisi bola basket nasional IBL 2025 akan mulai bergulir hari Sabtu (11/1/2025). Setelah musim lalu mencetak dua kemenangan di IBL dan IBL All Indonesian 2024, Pelita Jaya berharap dapat mengulang sukses tersebut pada musim ini.
Format home away dari babak reguler membuat tantangan pada musim ini cukup berat. Apalagi mayoritas tim memiliki pemain heritage/naturalisasi. Tapi Pelita Jaya optimistis mampu kembali berprestasi di IBL 2025.
Sebagai bentuk persiapan, mereka merekrut empat pemain asing kenamaan yaitu Jaquori Mclaughlin, KJ McDaniels, James Dickey III, dan Christopher McCullough. Sementara pemain lokalnya tidak mengalami perubahan sama sekali.
“Untuk menghadapi season ini saya percaya dengan komposisi lokal dan impor yang kita punya. Saya percaya bisa mempertahankan apa yang sudah diperoleh. Kuncinya kebersamaan dan menjaga hubungan dengan baik,” kata pelatih Pelita Jaya Johannis Winar, dalam peluncuran tim Pelita Jaya di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Tantangan lain yang dihadapi Pelita Jaya ialah jadwal IBL 2025 yang waktunya kembali beririsan dengan penyelenggaraan Basketball Champions League (BCL) Asia 2025. Bedanya tahun ini hanya juara dari masing-masing kompetisi yang dikirim. Selain itu, BCL berlangsung dengan format home away sama seperti IBL.
“Yang jelas jumlah pertandingannya lebih banyak. Kalau dulu kita berkumpul di satu tempat. Misalnya, awalnya ke Mongolia, semua tim di sana. Lalu kembali ke Jakarta, lalu ke Dubai. Semua tim datang dan berkumpul di satu tempat,” dia menjelaskan.
“Kalau sekarang home away. Jadi secara tingkat kelelahan pasti tinggi. Nah, ini yang harus bisa kami atasi. Loading dan recoverynya bagaimana, nutrisi, rest-nya. Itu sama-sama mempengaruhi.”
“Agak berat (jika harus membagi pemain). Kita punya 17 kalau dibagi dua jadi delapan, lalu harus cari import ya tidak gampang. Intinya tidak bisa dibagi. Jadi kalau sudah main di IBL, bisa saja main di BCL, mau tak mau. Ya itu lah yang saya bilang tantangannya di sana.”
“Tapi semua itu yang saya katakan bekerja keras sudah pasti, tapi harus bekerja lebih pintar untuk mengatur recovery, nutrisi, istirahatnya. Semua unit di dalam tim harus bekerja keras. Dalam situasi sekarang memang harus benar-benar fokus,” tuturnya.
Meski begitu, pelatih yang karib disapa Ahang ini menilai mempertahankan target juara IBL di musim ini masih realistis bagi Pelita Jaya, kendati ada target lain yaitu menembus empat besar BCL 2025.
“Saya melihat itu secara positif dan menilainya sebagai tantangan. Jadi maju saja, bagaimana nanti, jangan banyak berpikir. Berusaha untuk mencapai yang lebih baik dan mendorong untuk keluar dari zona nyaman,” kata Johannis.
(mcy/krs)