Liverpool –
Jose Mourinho dikaitkan dengan Everton. Pelatih Portugal itu dinilai tak cocok menangangi The Toffees, karena sama saja dengan Sean Dyche, yang baru dipecat.
Everton memecat Dyche jelang laga melawan Peterborough United di Piala FA, Kamis (9/1/2025) malam WIB. Tim asal Liverpool itu kemudian dipimpin Leighton Baines dan Seamus Coleman, yang menjadi interim, dan membawa kemenangan 2-0.
Sebelum pemecatan Dyche, rumor penggantinya sudah merebak. Mourinho menjadi salah satu kandidat yang dikaitkan dengan Everton.
Eks pelatih Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur itu kini sedang melatih di Fenerbahce. Namun, Mourinho mengindikasikan tak betah karena kerap protes pada kualitas liga dan wasit di Turki.
Menanggapi rumor itu, Paul Merson, eks pemain Arsenal yang jadi pundit Sky Sports, menilai Jose Mourinho tak cocok melatih Everton. The Special One dianggap sama saja dengan Dyche.
Alasannya, Mourinho punya gaya melatih yang sama dengan Dyche. Sementara Everton butuh tampil apik, guna menjauh dari papan bawah klasemen Liga Inggris. Everton kini masih tertahan di peringkat 16 dengan 17 poin, hanya terpaut satu angka dari Ipswich Town di zona merah.
“Saya penggemar berat Jose Mourinho. Dia menjadi manajer yang luar biasa selama bertahun-tahun, salah satu yang terbaik sepanjang masa tetapi saya tidak melihat bagaimana pekerjaan Everton ini cocok buatnya,” katanya, sebelum Dyche dipecat, kepada Sky Sport.
“Everton berada dalam pertarungan degradasi besar-besaran. Saya pikir mereka akan lolos, dan Ipswich yang keluar. Mourinho harus lebih tinggi di liga daripada berada di sekitar posisi lima dari bawah.”
“Saya hanya tidak melihat bagaimana Mourinho melakukan hal yang berbeda dengan Sean Dyche. Saya tidak melihat perbedaan dalam hal itu. Dia adalah nama besar dalam sepakbola, tetapi saya akan berhati-hati dengan yang satu itu.”
“Mereka tidak mencetak banyak gol, tetapi bukan berarti Jose Mourinho datang dan mereka akan mengalirkan gol dengan banyak. Dia punya tim Chelsea terbaik sepanjang masa, tapi mereka juga tidak bisa mengalirkan banyak gol. Cuma menang 1-0, 2-0 setiap minggunya. Dia tidak pernah membiarkan timnya banyak kebobolan, Sean Dyche juga. Ini salah satu yang aneh bagi saya,” katanya.
(yna/adp)