Jakarta –
Kabar duka datang dari Shigemi Fukahori, korban yang selamat dari pengeboman Nagasaki tahun 1945. Sepanjang hidupnya dia mengabdikan diri untuk memperjuangkan perdamaian.
Diberitakan CNN, Rabu (8/1/2025) menurut keterangan Gereja Katolik Urakami, Fukahori meninggal di sebuah rumah sakit di Nagasaki, Jepang barat daya, pada tanggal 3 Januari di usia 93 tahun. Media lokal melaporkan bahwa ia meninggal karena usia tua.
Gereja Urakami terletak sekitar 500 meter dari ground zero dan dekat dengan Taman Perdamaian Nagasaki. Gereja ini secara luas dipandang sebagai simbol harapan dan perdamaian, karena menara loncengnya dan beberapa patungnya selamat dari pengeboman nuklir.
Fukahori baru berusia 14 tahun ketika AS menjatuhkan bom di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, yang menewaskan puluhan ribu orang, termasuk keluarganya. Peristiwa itu terjadi tiga hari setelah serangan nuklir di Hiroshima, yang menewaskan 140.000 orang.
Fukahori, yang bekerja di galangan kapal sekitar 3 kilometer dari tempat bom dijatuhkan, tidak dapat berbicara tentang apa yang terjadi selama bertahun-tahun. Bukan hanya karena kenangan yang menyakitkan tetapi juga betapa tidak berdayanya dia saat itu.
Sekitar 15 tahun yang lalu, dia bertemu dengan rekan senasib. Dia adalah seorang pria yang mengalami pemboman Guernica pada tahun 1937 selama Perang Saudara Spanyol, saat itu pria Spanyol ini juga berusia 14 tahun. Pengalaman bersama itu membantu Fukahori untuk terbuka.
Semenjak itulah dia mulai blak-blak menceritakan pengalaman pahitnya,.
“Pada hari bom dijatuhkan, saya mendengar suara yang meminta bantuan. Ketika saya berjalan mendekat dan mengulurkan tangan, kulit orang itu meleleh. Saya masih ingat bagaimana rasanya,,” kata Fukahori kepada NHK pada tahun 2019.
Ia sering berbicara kepada para siswa, berharap mereka meneruskan apa yang disebutnya sebagai ‘tongkat perdamaian’ yang merujuk pada advokasinya.
Ketika Paus Fransiskus mengunjungi Nagasaki pada tahun 2019, Fukahori adalah orang yang memberinya karangan bunga putih. Tahun berikutnya, Fukahori mewakili para korban bom dalam sebuah upacara, menyampaikan janjinya untuk perdamaian.
“Saya bertekad untuk menyampaikan pesan kami untuk menjadikan Nagasaki sebagai tempat terakhir di mana bom atom dijatuhkan,” janjinya.
Upacara pemakaman direncanakan pada hari Senin di Gereja Urakami, di mana putrinya akan mewakili keluarga.
Selamat jalan Fukahori.
(sym/fem)