Jakarta –
Istri Pak Tarno, Sariyah mengungkapkan kesedihannya melihat kondisi Pak Tarno. Pak Tarno yang sakit stroke diurus oleh Dewi, istri mudanya.
Sariyah, istri pertama Pak Tarno menceritakan dirinya mengetahui kondisi suaminya dari anaknya. Anaknya juga memberikan kabar soal Pak Tarno dan Dewi yang disebut sempat diusir dari kontrakan.
“Tadi tuh wawancara di pagar itu sudah diusir sama yang punya rumah, sekarang pindah lagi di gang satu itu garasinya putih tuh rumah. Itu pindah baru itu, kata anaknya si Isah yang tahu, ngasih kabar. ‘Mi katanya itu pada diusir bapak sama Dewi sama yang punya rumah sama RW situ’,” cerita Sariyah dilihat dari video Insertlive, Jumat (27/12/2024).
Sariyah juge bertanya pada anaknya tentang ibadah suaminya. Sariyah merasa sedih mengetahui Pak Tarno harus dagang dengan kondisi sakit.
“‘Sah itu bapak bisa salat nggak?’. ‘Nggak, sekarang katanya bapak udah nggak salat,’ astaghfirullahaladzim. Sama saya salat terus, mau stroke kek duduk di kursi, yang penting salat,” katanya.
Tak bisa melakukan banyak hal, Sariyah memohon doa agar hati suaminya dibuka dan mau beribadah. Dia juga menginginkan Pak Tarno kembali sehat.
“Ya Allah semoga dibukakan pintu hatinya, segera sadar segera mau ibadah, cepat sembuh suami saya. Kok begini sekarang? Si Mas sama istri barunya kok begini? Suruh jualan orang sakit,” sesalnya.
“Dulu sakit setahun yang pertama stroke, stroke kedua, saya nggak pernah suruh jualan. Saya cuma jemur di depan, masuk (ke rumah), paling ajak jalan,” tutur Sariyah.
Manajer Pak Tarno, Slamet Tattoo, mengatakan jualan bukan hal baru untuk pesulap yang disebut sebagai Master Magician Tradisional itu. Sebelum sakit, Pak Tarno juga sudah terbiasa berjualan.
“Dari sebelum sakit juga sudah berjualan sebenarnya. Dari sebelum ikut The Master juga sudah jualan keliling dari gorengan, minyak, apa pun,” kata Slamet Tattoo saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa (24/12/2024).
Dia menyebut ini adalah inisiatif Pak Tarno untuk berjualan demi membayar kontrakan dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Semua dilakukan Pak Tarno untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Memang kemauannya Pak Tarno sendiri. Buat biaya hidup, buat bayar kontrakan yang ini, buat kontrakan istri yang satu lagi, buat makan sehari-hari. Memang kan nggak bisa diam orangnya dari dulu,” tegas Slamet Tattoo.
(pus/dar)