Bandung tidak hanya dikenal dengan wisata alamnya yang memanjakan mata, tapi juga menyimpan sebuah destinasi spiritual yang tak kalah memukau, Masjid Al Jabbar.
Bagi saya, pertemuan dengan masjid ini adalah sebuah perjumpaan yang sangat penuh dengan makna, seolah menemukan oase di tengah hiruk-pikuk kota yang tak pernah tertidur.
Sebuah Mahakarya Arsitektur Modern
Saat pertama kali menjejakkan kaki di pelataran Masjid Al Jabbar, ada perasaan takjub yang sulit untuk diungkapkan. Arsitektur megahnya tampak seperti hendak menggapai langit, dengan desain futuristik yang kontras dengan suasana kota di sekitarnya.
Kesan pertama begitu mendalam, seolah masjid ini bukanlah sekadar tempat untuk beribadah, tapi juga sebagai sebuah simbol kebanggaan bagi warga Jawa Barat.
Dibangun di atas lahan seluas 25 hektar, masjid ini tak hanya menawarkan keindahan visual dari luar semata. Begitu masuk ke dalam, suasana tenang dan damai langsung menyelimuti, membuat setiap langkah terasa lebih ringan.
Langit-langitnya yang tinggi, ornamen-ornamen artistik, dan pencahayaan alami yang menembus kaca patri memberikan pengalaman spiritual yang begitu mendalam.
Sebuah Perjalanan Spiritual
Namun, daya tarik Masjid Al Jabbar tak hanya terletak pada keindahan fisiknya saja. Sebagai seseorang yang gemar menjelajah berbagai tempat ibadah, masjid ini mengajak saya dalam sebuah perjalanan batin yang cukup berbeda.
Setiap sudutnya seakan menyimpan cerita, dari bagaimana masjid ini dibangun sebagai simbol keberagamaan Islam di Jawa Barat hingga fungsinya sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Di satu sore yang tenang, saya berkesempatan menyaksikan salah satu momen paling indah di Masjid Al Jabbar yaitu disaat memasuki waktu Maghrib.
Saat azan berkumandang, sinar matahari yang mulai terbenam memantulkan cahaya keemasan di kaca-kaca patri masjid, menciptakan suasana tentram yang tak terlupakan. Di sinilah, saya merasa benar-benar terhubung dengan nilai spiritual masjid ini.
Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah
Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Al Jabbar juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial. Setiap harinya, masjid ini dipadati oleh berbagai aktivitas, mulai dari kajian keagamaan hingga kegiatan masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat.
Di sini, masjid bukan hanya menjadi sebuah tempat untuk bersujud, tapi juga menjadi sebuah wadah untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman.
Tak jarang, saya bertemu dengan pengunjung lain yang datang dari berbagai daerah, bahkan luar kota, untuk sekadar menikmati ketenangan masjid ini.
Seorang jamaah asal Garut yang saya temui bercerita, “Saya sengaja datang ke sini karena penasaran dengan masjidnya. Tapi ternyata, ketenangan yang saya dapat jauh melebihi ekspektasi saya.”
Masjid Al Jabbar Sebagai Sebuah Destinasi Spiritual
Masjid Al Jabbar bukan hanya sekedar tentang desain arsitektur yang menawan, tetapi juga tentang pengalaman spiritual yang mendalam.
Setiap kali saya kembali ke masjid ini, ada rasa damai yang selalu menyapa, seolah masjid ini memahami keresahan jiwa yang butuh ketenangan.
Bagi siapapun yang berkunjung ke Bandung, Masjid Al Jabbar adalah destinasi yang tidak boleh terlewatkan. Tidak hanya untuk menikmati keindahan arsitekturnya, tapi juga merasakan suasana spiritual yang mendalam, menjadikannya tempat yang sempurna untuk berhenti sejenak dari rutinitas dan menemukan kembali kedamaian.