Jakarta –
Di masa silam, ada beragam ritual pengorbanan di beberapa masyarakat kuno. Dalam temuan terbaru, dua remaja yang dikorbankan sekitar 1.500 tahun lalu sebagai ritual pemakaman kuno Andes, berhubungan dekat dengan orang dewasa yang dikubur bersama mereka.
Nah yang mengejutkan, tampaknya ada remaja laki-laki dikorbankan setelah kematian ayahnya dan remaja perempuan dikorbankan ketika bibinya meninggal. Itu adalah ritual yang belum pernah dilihat arkeolog sebelumnya.
Mereka berasal dari budaya Moche, berkembang di pantai utara Peru dari 300 hingga 950 M. Ada banyak bukti Moche mempraktikkan pengorbanan manusia untuk menghormati dewa-dewa.
“Sebagian besar dari yang kita ketahui tentang pengorbanan manusia Moche terkait dengan bentuk pengorbanan manusia yang terbuka untuk umum dan mengerikan,” cetus Lars Fehren-Schmitz, arkeogenetik di Universitas California, Santa Cruz.
“Tidak ada bukti menunjukkan pengorbanan kerabat dekat atau remaja seperti yang kami amati ini. Juga tidak ada pengamatan lain seperti ini dilaporkan dalam literatur arkeologi,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Live Science, Rabu (25/12/2024).
Korban dimakamkan di bawah bangunan bercat menyerupai piramida yang disebut Huaca Cao Viejo, ditemukan di Peru pada 2005. Terdapat jenazah enam orang, termasuk jenazah wanita berstatus tinggi terawat baik berjuluk Señora de Cao. Tiga pria juga ditempatkan dalam makam, serta dua remaja yang dicekik dengan tali serat tanaman.
Ahli lama berasumsi kelompok pemakaman Moche elit seperti ini terdiri dari anggota keluarga yang masih berkerabat, tapi studi baru di jurnal PNAS, adalah yang pertama membuktikannya secara ilmiah. Peneliti menemukan lima di antaranya dikuburkan di waktu hampir bersamaan.
Analisis genomik mengungkap Señora de Cao punya relasi dengan gadis remaja yang dikorbankan untuknya, kemungkinan besar bibi dan keponakan. Dua pria yang ditemukan di makam kemungkinan saudara laki-laki Senora de Cao dan salah satu dari mereka mungkin adalah ayah dari gadis yang dikorbankan tersebut. Pria ketiga, yang meninggal beberapa dekade sebelumnya, mungkin adalah ayah atau kakek dari kedua saudara itu.
Nah belum pernah terjadi sebelumnya, peneliti menemukan ada anak laki-laki dikorbankan untuk ayahnya, yang adalah salah satu saudara de Cao itu. “Teorinya bahwa ini adalah bentuk pembunuhan ritual lebih pribadi dan bermartabat, mungkin diperuntukkan bagi individu berstatus sosial atau spiritual yang lebih tinggi,” kata Fehren.
Mengapa mereka mengorbankan kerabat masih misterius dan akan diteliti, bersamaan dengan analisis terhadap penguburan berstatus tinggi lainnya untuk melihat apakah pengorbanan keluarga merupakan praktik umum di kalangan elit Moche. Bisa jadi mereka diperintah oleh orang lain.
“Perlu diingat juga bahwa orang yang mengatur pengorbanan dan penguburan bukanlah orang yang sama yang dikorbankan dan dikuburkan. Jadi, semacam intrik pengadilan dapat menyebabkan hasil yang kami temukan dalam penguburan tersebut,” kata Jeffrey Quilter, akademisi Peabody Museum of Archaeology and Ethnology di Universitas Harvard.
(fyk/hps)