Jakarta –
Cadbury, prdusen cokelat yang berbasis di Birmingham pertama kali mendapatkan royal warrant atau pengakuan resmi sebagai produsen cokelat dan kakao dari Ratu Victoria pada tahun 1854, tetapi saat ini Cadbury telah kehilangan pengakuan resmi dari kerajaan di bawah pemerintahan Raja Charles. Artinya sudah 170 tahun Cadbury memasok cokelat ke Kerajaan Inggris.
Mengutip BBC, Rabu (25/12/2024), Pemilik Cadbury dari AS, Mondelez International, menyatakan kekecewaannya karena telah dicabut dari daftar pemegang warrant tersebut.
Raja Charles telah memberikan royal warrant kepada 386 perusahaan yang sebelumnya memegang warrant dari Ratu Elizabeth II, termasuk John Lewis, Heinz, dan Nestle.
Perusahaan yang memegang Royal Warrant of Appointment, yang diberikan hingga lima tahun, diakui atas jasa mereka dalam menyediakan barang atau layanan kepada keluarga kerajaan.
Dalam daftar baru Raja Charles, banyak perusahaan makanan dan minuman yang mendapatkan warrant, seperti Moet and Chandon, Weetabix, serta pembuat cokelat Bendicks dan Prestat Ltd.
Pemegang warrant diperbolehkan menggunakan lambang kerajaan pada kemasan, sebagai bagian dari iklan, atau pada alat tulis.
Awal tahun ini, Raja Charles didesak oleh kelompok kampanye B4Ukraine untuk mencabut warrant dari perusahaan yang “masih beroperasi di Rusia” setelah invasi Ukraina, termasuk Mondelez dan perusahaan barang konsumsi Unilever, yang juga telah dicabut pengakuannya.
“Walaupun kami kecewa menjadi salah satu dari ratusan bisnis dan merek lain di Inggris yang tidak mendapatkan warrant baru, kami bangga telah memilikinya sebelumnya dan sepenuhnya menghormati keputusan tersebut,” kata juru bicara Mondelez.
Unilever menambahkan bahwa mereka “sangat bangga” dengan sejarah panjang mereknya dalam menyediakan barang untuk rumah tangga kerajaan, dengan warrant terakhir diberikan oleh Yang Mulia Ratu Elizabeth II.
Sementara itu, Prof David Bailey dari Birmingham Business School mengatakan bahwa keputusan untuk mencabut warrant dari Cadbury akan memengaruhi biaya perusahaan, karena merek tersebut harus menghapus lambang tersebut dari semua kemasan.
Royal warrant adalah “semacam segel persetujuan” yang dianggap memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi Inggris.
Berbicara kepada BBC Radio WM, Prof Bailey mengatakan perusahaan Inggris juga mendapat keuntungan dari pengakuan kerajaan. “Apa gunanya royal warrant jika bukan untuk mendukung pekerjaan dan produksi di Inggris?” tanyanya.
Raksasa cokelat Inggris ini merayakan ulang tahun ke-200 awal tahun ini, setelah pendirinya, John Cadbury, membuka toko kelontong yang menjual kakao dan cokelat minuman di Birmingham pada 4 Maret 1824.
Merek ini berkembang ketika putra-putra John Cadbury mengambil alih bisnis tersebut, hingga akhirnya membangun pabrik Bournville yang menjadi produsen kakao terbesar di dunia.
Perusahaan makanan AS, Kraft, mengambil alih merek ini dalam akuisisi kontroversial pada tahun 2010, dengan Cadbury menjadi bagian dari divisi Mondelez pada tahun 2012.
(rrd/rrd)