Jakarta –
Seorang wanita melakukan penipuan dengan memberikan bukti tangkapan layar palsu saat membayar pesanan bubble tea seharga Rp 950.000. Kini, ia diburu polisi.
Di zaman serba digital ini memang memberikan banyak manfaat dan kemudahan. Misalnya saat melakukan pembayaran di restoran yang bisa lebih mudah dengan memindai QR.
Namun, tak bisa dipungkiri jika perkembangan zaman kerap disalahgunakan oleh oknum. Hal inilah yang terjadi di sebuah gerai bubble tea yang ada di Clarke Quay, Singapura.
Dikutip dari Stomps (23/12/24) gerai bubble tea tersebut bernama Yi Fang Taiwan Fruit Tea. Insiden ini terjadi pada Rabu (18/12/24), di mana ada seorang wanita yang masuk ke gerai.
Duh! Wanita Ini Beri Bukti Bayar Palsu saat Beli Bubble Tea Rp 950.000 Foto: Stomp
|
Dalam rekaman CCTV yang dibagikan oleh pihak gerai, wanita itu awalnya tertuju pada daftar menu. Kemudian, dia tampak ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya melakukan pemesanan.
Kemudian ia memesan beberapa varian bubble tea. Setelah ditotal, ia pun segera memberikan bukti pembayaran menggunakan PayNow senilai Rp 950.000.
Saat memberikan bukti ke pelayan, wanita itu agak mencondongkan badannya ke meja kasir. Sekilas, tangkapan layar itu memang kelihatan nyata dengan menyertakan nominal yang tepat.
Namun, ketika diperhatikan, dalam tangkapan layar tersebut detail tentang tanggal dan waktunya disensor oleh wanita tersebut. Hal itulah yang membuat pelayan curiga.
Ternyata wanita ini pernah melakukan penipuan yang sama di restoran lain. Foto: Stomp
|
“Setelah mempelajari tangkapan layar dugaan pembayaran PayNow, kami melihat area yang ditandai telah menghapus cap tanggal dan waktu penting,” tutur pelayan.
Pelayan itu sadar ada yang aneh setelah ia mengambil foto pembayaran PayNow dari pelanggan. Setelah dicek, memang benar wanita tersebut ada yang aneh dari detail tanggal dan waktu.
“Setelah mempelajari ini, kami dapat melihat tanda-tanda yang terhapus di mana cap tanggal dan waktu seharusnya berada,” tutur pelayan lebih lanjut.
Pihak gerai pun melaporkan kejadian ini ke polisi untuk ditindaklanjuti. Pasalnya, pelayan itu juga merasa bahwa wanita tersebut tampak familiar.
Dan ternyata ini bukan pertama kalinya wanita tersebut melakukan aksi penipuan. Sebelumnya, juga ada kejadian serupa di kafe East Coast yang terjadi di awal tahun ini.
“Kami telah mengamati kesamaan yang mencolok, termasuk penampilan, gaya rambut, dan bahkan tas dan alas kaki yang sama dengan wanita tersebut,” tutupnya.
(raf/odi)