Makassar –
Festival Kuliner Tjap Legende hadir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan menyajikan beragam kuliner legendaris dari berbagai daerah di Indonesia. Makassar menjadi kota terakhir dari roadshow 9 kota yang diadakan Jiiscomm Culinary ini.
“Makassar jadi kota terakhir roadshow kita dari 9 kota yakni telah dilakukan Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Balikpapan, Surabaya, Bali, Lombok dan Makassar,” ujar CEO Samsaka Group/Jiiscomm, Febriyanto Rachmat saat konferensi pers di Mal Phinisi Point️ Makassar, Sabtu (21/12/2024).
Festival kuliner Tjap Legende Makassar dimulai sejak 18 Desember-5 Januari 2025 di Mal Phinisi Point️. Febriyanto menjelaskan event ini untuk memperkenalkan berbagai kuliner khas nusantara tanpa harus keluar daerah.
“Tujuan kami membuat Tjap Legende ini adalah kita ingin memperkenalkan kuliner-kuliner legendaris nusantara kepada masyarakat. Konsep yang kita bawa bagaimana masyarakat Makassar bisa menikmati berbagai kuliner dari berbagai daerah tanpa harus keluar Makassar,” katanya.
Diketahui, festival kuliner Tjap Legende ini melibatkan tenant-tenant kuliner legendaris dari berbagai daerah Indonesia seperti, seperti Nasi Tempong & Rawon Bu Joyo, Gudeg Yu Djum 1950 Yogyakarta, Nasi Krawu Buk Tiban 1979 Gresik, Bolo sego Yogyakarta hingga Wingko Babat Kelapa Hijau 1918.
Ada pula Soto Betawi H Agus Barito, Es Puter Conglik 1970 Semarang, Apem Beras Bu Siti 1854 Pasar Ngasem, Bakmi Ayam Kampung Ationg 1962 serta kuliner autentik nan legendaris lainnya.
“Harapan kami agar event bisa mendapatkan banyak kunjungan pecinta kuliner Indonesia untuk hadir karena kapan lagi bisa menikmati kuliner dari seluruh nusantara tanpa pergi jauh-jauh, hemat biaya,” ujar Febriyanto.
Selain itu, lanjut Rahmat, festival kuliner Tjap Legende ini untuk mengedukasi generasi muda soal kekayaan kuliner Indonesia. Termasuk menjadi ajang bagi pebisnis food and beverage (FnB) lokal meningkatkan daya saingnya.
“Kita juga ingin mengedukasi generasi muda bahwa betapa kayaknya kuliner Indonesia dan kita ingin local brand jadi tuan rumah di negeri sendiri,” jelasnya.
Dia menyebut festival ini juga telah memberi peluang usaha bagi pebisnis FnB lokal. Brand lokal yang berpartisipasi akhirnya makin profesional dari segi pengelolaan bisnis, sumber daya dan operasional.
“Kita ingin menciptakan pelaku-pelaku usaha yang tangguh yang siap bersaing dengan bisnis FnB dari luar yang banyak sekali masuk,” jelasnya.
“Jadi kalau misalnya kita lihat hampir setiap mal bisnis FnB hampir semua sama, kenapa? Karena mereka siap modal, jaringan dan SDM memadai. Kita ingin mau teman-teman (brand lokal) bersaing, jadi di mal punya banyak pilihan menjadi balancing dari kuliner asing yang banyak masuk ke Indonesia,” tambahnya.
General Manager Phinisi Point Mall, Steel Punuh mengapresiasi event kuliner yang diadakan Jiiscomm Culinary ini. Pihaknya mengaku tertarik dengan visi Jiiscomm yang berkomitmen memajukan kuliner khas nusantara.
“Jadi ini termasuk unik karena baru pertama kali di Makassar ada event menyajikan makanan yang legend. Saya lihat ini ada yang mulai sejak 1908, 1907, jadi memang menjadi daya tarik,” jelasnya.
Steel Punuh menyebut kehadiran festival kuliner Tjap Legende ini berhasil menjadi daya tarik tersendiri di Mal Phinisi Point. Pengunjung sangat antusias menikmati jajanan yang disajikan.
“Harapan kami diperbanyak aja event seperti ini karena saya lihat antusias masyarakat sagat bagus terlihat kurang lebih 4 hari ini antusias dari masyarakat berbelanja sambil menikmati kuliner khas nusantara sangat bagus,” pungkasnya.
(prf/ega)