Jakarta –
Kedatangan seorang pejabat, pelayan yang bekerja di restoran ini merasa tak senang. Ia dipecat gegara menolak layani tamu kenegaraan.
Melayani tamu kenegaraan, apalagi mereka yang merupakan undangan presiden menjadi kewajiban yang harus dilakukan warga negara. Hanya saja beberapa hal memang perlu penyesuaian yang lebih ketat.
Biasanya restoran atau tempat makan yang hendak disambangi petinggi negara akan diberlakukan pengawasan yang super ketat. SEringkali beberapa orang dibuat merasa tak nyaman atas penjagaan tersebut.
Seperti halnya seorang pelayan di restoran ini. Fox News (14/12) melaporkan adanya pemecatan atas seorang pelayan dari restoran yang berada di Washington D.C, Amerika Serikat.
Restoran Beucheurt’s Saloon mendadak menyita perhatian usai disambangi oleh tim dari Donald Trump. Foto: Fox News
|
Ada satu alasan besar yang mendasar menjadi alasan pemecatan pelayan tersebut. Adalah Suzannah Van Rooy yang diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pelayan lantaran menolak melayani tamu kenegaraan.
Restoran yang diketahui bernama Beuchert’s Saloon tersebut baru saja menerima kehadiran tim administrasi presiden terpilih Donald Trump. Rooy dengan terang-terangan mengatakan muak untuk melayani Trump dan kawan-kawannya kepada restoran tersebut.
“Aku secara pribadi menolak untuk melayani orang-orang yang bekerja untuk seseorang yang terkenal sebagai penyedia seks komersial dan berusaha mendeportasi jutaan orang,” ujar Rooy mempertahankan alasannya.
Berdasarkan cantuman pekerjaan Rooy pada akun LinkedInnya, ia memang seharusnya bertanggung jawab pada tamu penting. Di mana Rooy ditugaskan menangani operasional harian, strategi publikasi restoran, membangun hubungan dengan influencers, hingga menangani acara yang berkaitan dengan figur politik dan orang penting.
Sebab ada pelayan yang dipecat gegara tolak menangani para pejabat tersebut. Foto: Fox News
|
Buchert’s Saloon lantas tak tinggal diam. Dikonfirmasi oleh restoran yang mempekerjakan Rooy bahwa ia hanya pelayan paruh waktu bukan seorang manajer atau pemangku jabatan penting di restoran yang tertuju.
“Banyak komentar yang menyebutkan bahwa ada salah satu pekerja yang berbicara mewakili restoran kami, ini sangat tidak sopan dan tidak dapat ditoleransi. Orang tersebut tidak diakui sebagai juru bicara dari restoran kami,” ujar juru bicara Beuchert’s dalam pernyataannya.
Pihak Beuchert’s Saloon sendiri menyebut bahwa restorannya tidak memihak siapapun dalam dunia politik. Mereka akan berlaku netral terhadap sosok-sosok yang berwenang dalam mengurus kebijakan negaranya.
Mereka juga tak pernah membenarkan prasangka dari seseorang terhadap siapapun. Sehingga perilaku Rooy dianggap tak lagi dapat ditolerir dan termasuk dalam pelanggaran berat.
Rooy, walaupun pekerja paruh waktu, resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai pelayan. Beuchert’s berharap pelayan pengganti Rooy dan pelayan di restoran lain mampu bersikap lebih profesional serta tidak melibatkan preferensi pribadi dalam pekerjaannya.
Tonton juga video: Canggihnya CAN, Robot Pelayan Restoran di Kuwait
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)