Jakarta –
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, modus-modus baru penipuan pun bermunculan. Aksi para penipu ini bisa membuat korbannya kehilangan data pribadi, hingga terkurasnya uang dalam tabungan pribadinya.
Siapa pun bila tidak berhati-hati sejatinya bisa menjadi korban. Namun ternyata ada sejumlah kelompok yang dinilai paling rentan terjebak penipuan online oleh oknum tidak bertanggung jawab. Dilansir dari beberapa sumber, berikut ini merupakan kelompok paling rentan terjebak penipuan online.
1. Gen Z
Gen Z dikenal tumbuh dan kembang bersama dengan majunya teknologi. Terlebih saat ini Gen Z dimudahkan dengan pesatnya teknologi di kehidupan sehari-hari. Namun, kemudahan yang didapatkan oleh Gen Z kerap kali dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Salah satunya adalah dengan rentan dengan terjebak penipuan online. Penipuan yang menimpa Gen Z biasanya terjadi karena tidak melakukan verifikasi ulang apabila menerima link penipuan. Gen Z ditargetkan oleh pelaku dengan link penipuan yang related dengan zaman sekarang, seperti promo liburan hingga modus lowongan pekerjaan.
2. Si ‘Flexing’ di Medsos
Kelompok kedua yang rentan terjebak penipuan online yakni orang yang flexing di medsos. Terlalu update di media sosial bisa berpotensi menjadi korban penipuan online. Karena dari postingannya, para pelaku bisa melakukan profiling pada calon korbannya.
Pelaku menjalankan aksinya dengan melihat nama korban. Berikutnya bisa dicari media sosialnya dan dari sana bisa diketahui data keluarganya.Pelaku akan melakukan profiling korban sedemikian rupa. Jadi serangan yang diberikan akan berhasil dan tidak menjadi useless.
Dengan maraknya penipuan, tentu harus lebih ekstra hati-hati. Seperti berita baru-baru ini yang beredar di media sosial soal informasi kartu fisik DANA.
Dalam unggahan tersebut, tertulis informasi terkait syarat dan ketentuan dalam proses pembuatan kartu fisik aplikasi DANA. Faktanya, pihak DANA menegaskan menyebut tidak pernah mengeluarkan atau menerbitkan kartu fisik.
Tentu hal ini bisa dikategorikan sebagai penipuan. Karenanya, DANA mengimbau masyarakat, khususnya pengguna DANA untuk menghindari modus ini dengan melakukan 3 langkah #AwasJebakanBadman berikut:
Foto: dok. DANA
|
1. Monitor
Langkah pertama agar terhindar dengan sadari dan deteksi jika menemukan aktivitas mencurigakan yang menghubungi kamu. Jika ada seseorang yang menginfokan DANA memiliki kartu fisik, jangan tergiur apalagi sampai mengklik tautan yang diberikan orang tersebut! Karena bisa dipastikan, DANA tidak memiliki kartu fisik.
2. Konfirmasi
Langkah selanjutnya, lakukan juga konfirmasi untuk memastikan keaslian link atau nomor yang menghubungimu tersebut, apakah benar dari pihak DANA atau bukan. Caranya cukup mudah, dengan membuka DANA Protection di aplikasi DANA, lalu masukkan nomor, sosial media, atau link tersebut untuk kemudian dicek keasliannya.
3. Lapor
Jika terbukti modus penipuan, segera melapor melalui DANA Protection. Agar nantinya pengguna DANA akan langsung terhubung ke layanan dari Komdigi. Dengan melakukannya kamu telah membantu mencegah agar penipuan berkedok kartu fisik DANA tidak memakan korban lagi.
Hindari juga beberapa aplikasi maupun link yang tidak terafiliasi oleh DANA untuk dibuka ataupun disebarluaskan kepada orang lain melalui WhatsApp, Instagram dan lainnya. Selanjutnya, selalu jaga rahasia PIN dan OTP akun DANA kamu, untuk tidak diberikan kepada siapa pun termasuk DANA.
Pastikan kamu hanya mengakses informasi melalui platform resmi DANA Indonesia guna menjamin keamanan dalam bertransaksi. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download dan gunakan dompet digital DANA sekarang!
(prf/ega)