Jakarta –
Puncak arus liburan Natal dan Tahun Baru diprediksi terjadi pada 21 Desember dan 28 Desember. Wakil Ketua Komisi V DPR Syaiful Huda PKB mengingatkan soal potensi cuaca ekstrem para periode tersebut.
“Berdasarkan analisa kami ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengantisipasi puncak arus mudik maupun balik Nataru 2024/2025. Pertama potensi kemacetan yang terjadi di titik tertentu seperti di jalur tol utama, pintu masuk pelabuhan, terminal utama, dan akses-akses ke destinasi wisata,” ujar Huda kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
“Kedua, terjadinya lonjakan penumpang di transportasi umum. Ketiga, ancaman cuaca ekstrem saat puncak arus mudik maupun balik Natal dan tahun baru,” kata Huda.
Huda berharap pemerintah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lainnya terkait potensi cuaca ekstrem. Terutama dengan Kemenhub, BMKG, dan operator transportasi.
“(Koordinasi) Untuk mengantisipasi potensi angin kencang, ombak tinggi, hingga hujan ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran transportasi. Informasi cuaca yang lebih cepat dan akurat harus disampaikan kepada masyarakat untuk meminimalisir risiko gangguan perjalanan,” sambungnya.
Ia turut mendorong pemerintah meningkatkan kapasitas dan fasilitas transportasi umum, terutama pada kereta api, bus, dan angkutan laut, untuk mengatasi lonjakan jumlah penumpang. Peningkatan ini harus mencakup penambahan frekuensi perjalanan, peningkatan kapasitas angkut, dan perbaikan fasilitas terminal, stasiun, dan pelabuhan.
“Selain itu kami meminta Korlantas Polri untuk mengoptimalkan rekayasa lalu lintas, termasuk pembatasan kendaraan berat pada puncak mudik dan penerapan jalur khusus bagi kendaraan pribadi. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan parah yang terjadi di jalur utama, terutama di pintu masuk pelabuhan dan ruas tol utama,” lanjut Huda.
Sebelumnya, Kapolri menyampaikan berdasarkan hasil survei, kemungkinan arus mudik tahun ini akan meningkat 2,83 persen. Dia menyebut ada sekitar 110,6 juta orang yang akan melakukan mudik.
“Prediksi arus mudik kemungkinan akan terjadi di sekitar tanggal 21 Desember, karena itu kegiatan mudik yang kemungkinan mencapai puncaknya karena anak sekolah saat itu juga sudah libur, dan kemudian tanggal 28 Desember puncak arus mudik kedua,” ucap dia saat konferensi pers usai acara Rakor Bidang Operasional 2024 dalam rangka Kesiapan Pengamanan Natal 2024 & Tahun Baru 2025 di Auditorium STIK/PTIK, Senin (16/12).
Kapolri menyampaikan seluruh pemangku kebijakan telah menggelar rapat koordinasi sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan (PAM) Natal dan Tahun Baru dengan baik.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa berdasarkan survei kemungkinan Pak Kemenhub akan sampaikan secara khusus bahwa tahun ini terjadi peningkatan diperkirakan terjadi peningkatan daripada tahun sebelumnya sebesar 2,83%, artinya kurang lebih 110,6 juta orang, di mana angka ini tentunya di lapangan bisa meningkat realisasinya,” ujar dia.
BMKG Modifikasi Cuaca
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi modifikasi cuaca menjelang perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 guna mendukung mitigasi bencana pada musim hujan saat ini. Modifikasi cuaca, kata dia, dilakukan pada lokasi-lokasi yang dinilai rawan.
“BMKG dalam rangka untuk memitigasi kondisi cuaca bersama dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan TNI-Polri melakukan modifikasi cuaca terutama untuk titik-titik yang dikhawatirkan akan berdampak potensi bencana,” kata Dwikorita di PTIK.
Simak juga Video: BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem di Natal-Tahun Baru
[Gambas:Video 20detik]
(isa/jbr)