Jakarta –
Ada sederet makanan dan minuman yang tak direkomendasikan oleh para ahli kanker. Mengonsumsi makanan minuman tersebut, dinilai cukup berbahaya bagi tubuh dalam jangka waktu panjang.
Pola makan yang sehat tentu berperan penting dalam sistem organ di tubuh dan mencegah berbagai penyakit, salah satunya penyakit kronis seperti kanker. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, sebab para ahli telah mengidentifikasi sejumlah makanan dan minuman berpotensi meningkatkan risiko kanker.
Baik karena adanya kandungan kimiawi berbahaya, metode pengolahan, maupun dampaknya terhadap tubuh dalam jangka panjang. Dengan memahami makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari, kamu dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga.
6 Makanan dan Minuman yang Berpotensi Memicu Kanker
Beberapa makanan dan minuman berikut mungkin punya rasa yang lezat, tetapi dapat memberikan dampak yang negatif bagi tubuh. Jika ingin tubuh lebih sehat dan berumur panjang, segera batasi dan hindari untuk mengonsumsi beberapa makanan pemicu kanker ini secara rutin. Berikut daftarnya, dikutip dari laman Healthline:
1. Gula dan Karbohidrat Olahan
Dalam artikel yang telah ditinjau Katherine Marengo LDN, R.D., Nutrition, semakin banyak makanan dengan gula dan karbohidrat olahan. Ciri khas rasa yang terlalu manis, dikatakan berpotensi meningkatkan kemungkinan kanker.
Sebut saja minuman dengan kandungan pemanis yang tinggi, makanan yang dimasak terlalu lama, olahan seperti pasta, roti, hingga sereal juga menjadi makanan yang mungkin kini dikenal dengan sebutan ultra processed food (UPF). Itu adalah makanan yang telah diproses dengan bahan-bahan asing seperti zat kimia, pengawet, pewarna, garam dan gula berlebih.
Mengonsumsi makanan bertepung dengan konsentrasi tinggi dan manis dapat membuat kamu lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2020, kondisi tersebut mendorong peradangan dan stres. Hal ini dapat meningkatkan risiko untuk jenis kanker tertentu.
Makanan yang bermula dari memicu diabetes tipe 2, meningkatkan risiko kanker ovarium, payudara, dan endometrium (uterus). Maka, untuk membatasinya bisa konsumsi makanan alternatif yang lebih sehat seperti beras merah, roti dari tepung gluten free, dan makanan real food yang minim olahan lainnya.
2. Daging Olahan
Siapa yang tak suka dengan daging olahan? Kita sangat dekat dengan makanan yang satu ini seperti sosis dan nuget, yang memang praktis dan bisa mengenyangkan dengan cepat. Rasanya yang enak juga membantu ketika tak memiliki waktu banyak untuk memasak, tapi ingin makan dengan lahap.
Nyatanya, daging olahan terdiri dari daging yang hanya sedikit persenannya, diberi pengawet dan banyak tepung serta bahan asing lainnya. Metode yang digunakan untuk membuat daging olahan dapat menciptakan karsinogen.
Mengonsumsi daging olahan yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Ternyata makanan olahan ini diungkapkan ahli sangat cepat untuk memicu risiko perkembangan sel kanker.
Hal tersebut lantaran adanya penambahan bahan pengawet yang dimaksudkan untuk membuat produk makanan bertahan lebih lama. Selain itu, proses pengasapan hingga penambahan garam pada daging olahan juga terlalu berlebihan.
3. Alkohol
Alkohol dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuhmu, sehingga menyulitkan tubuh untuk menargetkan sel-sel prakanker dan kanker. Pada wanita, alkohol meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memicu kanker payudara.
Bagi peminumnya, alkohol sering diasosiasikan dengan minuman yang membantu tubuh untuk relaksasi. Namun ahli gizi di World Cancer Research Fund (WCRF), Matthew Lambert menjelaskan bahwa alkohol tak punya kaitan positif untuk tubuh. Bahkan, minuman beralkohol dapat menyebabkan setidaknya enam jenis kanker.
4. Makanan yang Dimasak Berlebihan
Memasak makanan secara berlebihan dapat menghasilkan karsinogen. Seperti daging yang dimasak terlalu lama, hingga penggunaan wajan dengan bahan tak sehat juga bisa mempengaruhi.
Memasak daging dengan panas tinggi menciptakan PAH karsinogenik dan amina heterosiklik (HCA). Zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker dengan mengubah DNA sel. Maka untuk mengurangi risiko karsinogen dari memasak dengan panas tinggi, bisa menggunakan metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang pada suhu yang lebih rendah atau masak perlahan dalam slow cooker.
5. Gorengan
Gorengan memang selalu jadi teman makan favorit orang Indonesia. Mengonsumsi gorengan, melekat dengan kebiasaan orang Indonesia. Ayam goreng, ikan goreng, bala-bala, hingga camilan seperti singkong goreng atau risol tak pernah absen dari kehidupan orang Indonesia.
Namun, penggunaan minyak untuk menggoreng makanan dapat meningkatkan endapan lemak jenuh di dalam tubuh manusia. Apalagi minyak tersebut sudah digunakan untuk menggoreng berkali-kali. Ketika lemak jenuh terlalu banyak, ada ancaman setidaknya 13 jenis kanker berkembang di dalam tubuh manusia.
6. Segala Makanan UPF
American Institute for Cancer Research dan American Cancer Society, bahwa pola hidup menghindari makanan olahan ultra atau ultra processed food (UPF) menjadi kunci mencegah kanker.
Mengonsumsi makanan yang tak banyak diolah atau real food seperti sayur, buah, daging dengan cara masak dan bumbu dapur asli, menjadi makanan yang paling aman dan sehat. Kuncinya, konsumsi bahan yang datang dari alam dan bukan yang dibuat di pabrik.
Rata-rata orang Amerika mengkonsumsi setidaknya 63% makanan ultraproses seperti pizza, keripik, muffin, daging olahan, dan minuman berpemanis. Studi kanker menunjukkan bahwa makanan ultraproses tidak hanya meningkatkan risiko terjadinya kanker, tetapi setelah diagnosis kanker, makanan ini meningkatkan risiko kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa langkah yang terbaik adalah menghindari makanan tersebut. Sumber protein bisa diperoleh dari makanan seperti tahu, edamame, tempe, ikan, ayam, dan kacang-kacangan.
Nah itulah tadi 6 daftar makanan pemicu kanker yang tidak direkomendasikan para ahli. Yuk kita hidup sehat, dan jauhi makanan yang berdampak buruk bagi tubuh!
(aau/fds)