Jakarta –
Wadhwani Foundation punya program JobRise dan JobReady untuk melatih calon pekerja di Indonesia dengan berbagai softskill. Salah satunya berlatih untuk interview pekerjaan, dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Wadhwani Foundation adalah sebuah yayasan global, dan Dr. Ajay Kela — dirutnya — baru-baru ini datang ke Indonesia untuk memaparkan program upskilling buatannya itu. Menurutnya, JobRise dan JobReady berfokus pada pengembangan softskill yang dirancang untuk dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna dan keragaman sektor pekerjaan.
“Teknologi GenAI yang digunakan untuk platform-platform kami juga telah tersedia dalam bahasa Indonesia, dipadukan dengan pendampingan langsung bersama fasilitator untuk menyelenggarakan simulasi dan kolaborasi tatap muka,” kata Ajay, dalam keterangan yang diterima detikINET, Jumat (13/12/2024).
“Salah satunya, platform kami bisa dipakai untuk latihan interview pekerjaan. Pengguna bisa memasukkan pekerjaan yang dilamar dan bahasa yang digunakan, kemudian platform ini akan memberikan berbagai kemungkinan pertanyaan yang disampaikan pewawancara secara online,” tambahnya.
Ajay juga menjelaskan kalau pengguna bisa menjawab pertanyaan dengan verbal atau tertulis. Platform AI ini kemudian akan memberikan penilaian atas jawaban itu, komentar atas jawaban, berikut rekomendasi jawaban yang baik.
Menurutnya Wadhwani terbuka untuk bekerjasama dengan pemerintah, yayasan, dan institusi swasta yang ingin memanfaatkan platform ini dalam meningkatkan kualitas pencari kerja atau calon karyawannya.
“Kami saat ini sedang berdiskusi dengan sejumlah pihak baik dari pemerintah, yayasan, maupun swasta, agar teknologi ini bisa menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat, utamanya para pencari kerja dengan demografi usia muda,” jelas Ajay.
Selain itu, menurut Vice President and Country Director Wadhwani Indonesia Daniel Tumiwa, masih banyak lagi pelatihan yang tersedia secara gratis di platform Wadhwani tersebut.
“Misalnya, kami memiliki pelatihan kemampuan critical thinking, problem solving, komunikasi, dan masih banyak lagi. Sistem pelatihannya pun sangat personal. Pengguna bisa mempelajari materi, menjawab pertanyaan, dan berdiskusi langsung apabila ada pertanyaan. Semua dijawab langsung saat itu juga menggunakan teknologi AI. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan ini, kami berharap pelajar SMK dan para pencari kerja bisa menjadi lebih terbekali. Mereka juga bisa menggunakan sertifikat dari setiap pelatihan tersebut untuk diterakan dalam CV-nya,” jelas Daniel.
(asj/asj)