Jakarta –
Ketua Majelis Persatuan Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT), bicara perjuangan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump hingga Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, sosok tersebut bisa dijadikan inspirasi bagi kader Perindo untuk tidak takut gagal.
“Ini membuktikan sukses tidak tergantung dari berapa lama kita bekerja. Banyak contoh-contoh. Mungkin kalau boleh saya mengutip apa yang dikatakan oleh Bapak Presiden kita (Prabowo Subianto), 20 tahun berusaha, dari 2004 ikut Konvensi Golkar, 2009 jadi calon Wakil Presiden, 2014 jadi calon Presiden, 2019 jadi calon Presiden, gagal terus,” kata HT di acara HUT ke-10 Perindo di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
“Tapi dalam sekejap, sekarang beliau jadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8. Artinya apa? 20 tahun datar, tapi dalam waktu singkat 5 tahun berikutnya, langsung bisa menjadi orang nomor 1 di Republik yang kita cintai,” lanjutnya.
Selain itu, Donald Trump juga dinilai memiliki perjuangan yang sama. Meskipun pernah gagal, Donald Trump tak pernah pantang menyerah dalam menggapai keinginannya.
“Sahabat saya, Donald Trump, juga demikian. Dia pengusaha sukses, tumbuh besar, pernah bangkrut. Balik lagi tumbuh. Terus dia akhirnya jadi calon Presiden Amerika Serikat dan berhasil. Kemudian kalah. Lalu banyak kasus-kasus yang dituduhkan kepada beliau. Kasus pidana maupun perdata. Tapi dengan tekad yang pantang menyerah, konsistensi dengan tujuannya, akhirnya beliau terpilih lagi jadi Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya,” ujarnya.
Melihat dari situ, HT pun yakin bahwa Partai Perindo bisa menjadi partai yang besar dengan memiliki anggota kader yang bisa masuk ke jajaran eksekutif maupun legislatif.
“Tidak ada cara lain, bahwa Partai Perindo harus menjadi partai yang besar. Ini harus, tidak bisa ditawar. Kenapa? Dengan menjadi partai yang besar, kita akan memiliki banyak anggota Dewan, kita akan punya banyak kader-kader kita duduk di jajaran eksekutif, sehingga dengan demikian aspirasi, perjuangan Partai Perindo itu bisa diwujudkan,” ungkapnya.
Tak lupa HT juga berpesan kepada seluruh kadernya untuk memperkuat jajaran, tak hanya di pusat tetapi juga jajarannya yang berada di daerah. Sebab menurutnya, hal yang membuat lemah Partai Perindo sebelumnya adalah karena kurangnya penguatan di jajaran daerah.
“Saya berpesan, itu yang pada seluruh pengurus DPP, DPW, DPD, bahwa untuk menjadi partai yang besar, perlu kepengurusan yang tidak hanya kuat di jajaran DPP, tapi kita harus betul-betul membangun pengurus yang kuat di daerah. Baik di tingkat provinsi, di tingkat kabupaten kota, di tingkat kecamatan, di tingkat desa kelurahan, bahkan harus sampai RW dan RT sampai tatanan masyarakat yang paling bawah,” tuturnya.
“Karena mereka yang memilih. Jadi ini pesan saya, dan ini adalah merupakan hal yang kurang dilakukan pada masa kepengurusan sebelumnya,” imbuhnya.
(bel/rfs)